AS akan Dirikan Konsulat di Sahara Barat, Maroko

Washington, MINA – Pemerintah AS mengumumkan pada Kamis (24/12) bahwa Washington sedang mengambil langkah-langkah menuju pembentukan konsulat di , sebuah wilayah besar di selatan.

“Senang mengumumkan awal dari proses pendirian konsulat AS di Sahara Barat, dan peresmian pos kehadiran virtual segera berlaku!” mata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo melalui Twitter, Anadolu Agency melaporkan.

“Kami berharap dapat mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial, dan untuk melibatkan masyarakat di kawasan ini,” tambah Pompeo.

Langkah itu dilakukan dua pekan setelah Presiden Donald Trump mengakui kedaulatan Maroko atas seluruh wilayah Sahara Barat yang disengketakan pada awal Desember.

Pos kehadiran virtual akan dikelola oleh Kedutaan Besar AS di Rabat dan akan “segera diikuti oleh konsulat yang berfungsi penuh,” katanya dalam pernyataan Departemen Luar Negeri.

Ia menggarisbawahi bahwa AS akan terus mendukung negosiasi politik antara Maroko dan Front Polisario yang didukung Aljazair dalam kerangka rencana otonomi Maroko.

Diduduki oleh Spanyol hingga 1975, Sahara Barat tetap menjadi subjek perselisihan antara Maroko dan Polisario selama lebih dari empat dekade.

Setelah konflik bertahun-tahun, kedua pihak menandatangani gencatan senjata yang didukung PBB pada tahun 1991.

Polisario, sebuah gerakan pembebasan nasional yang berusaha untuk mengakhiri kehadiran Maroko di Sahara Barat, telah lama menyerukan referendum populer untuk menentukan nasib politik kawasan itu. (T/R7/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.