Washington, MINA – Amerika Serikat akan mengirim sekitar 1.000 tentara tambahan ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas klaim Gedung Putih bahwa Iran menyerang dua kapal tanker minyak di Teluk Oman pekan lalu, Menteri Pertahanan Patrick Shanahan mengatakan.
“Serangan Iran baru-baru ini mengesahkan intelijen yang andal dan kredibel yang kami terima atas perilaku bermusuhan oleh pasukan Iran dan kelompok-kelompok proksi mereka yang mengancam personel dan kepentingan AS di seluruh kawasan,” kata Shanahan dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/6), yang dikutip MEE.
Pentagon pekan lalu merilis sebuah video, menunjukkan sebuah kapal Iran berhenti di samping salah satu kapal tanker yang terkena dampak, dan memindahkan sebuah ranjau yang melekat pada lambungnya.
Adam Schiff, kepala Komite Intelijen Dewan dan seorang kritikus Demokrat terkemuka terhadap pemerintahan, mengatakan bukti keterlibatan Iran “sangat kuat dan meyakinkan”.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Namun Iran dan berbagai fihak menolak tuduhan itu. “Itu adalah rekayasa AS sebagai pembenaran untuk lakukan aksi militer. Seperti Irak yang dulu diserang AS dengan tuduhan memiliki senjata pemusnah massal, tapi tuduhan ini tak pernah terbukti sampai sekarang.
Ketegangan meningkat antara Washington dan Teheran sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan Mei lalu bahwa ia menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015.
Di bawah perjanjian itu, pemerintah Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.
Trump juga mengatakan Washington akan menerapkan kembali “sanksi ekonomi tingkat tertinggi” ke Teheran. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)