Washington, MINA – Amerika Serikat telah mengumumkan rencana untuk mengirim pasukan ke Arab Saudi dengan fokus pada pertahanan udara setelah serangan terhadap infrastruktur minyak negara itu baru-baru ini.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan kepada wartawan seperti dilansir BBC, Sabtu (21/9). bahwa penempatan itu akan “bersifat defensif”. Total jumlah pasukan belum diputuskan.
Pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran mengatakan mereka berada di balik serangan terhadap dua fasilitas minyak pekan lalu. Namun AS dan Arab Saudi menyalahkan Iran.
“Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah meminta bantuan,” kata Esper selanjutnya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dia mengatakan pasukan AS akan fokus pada peningkatan pertahanan udara dan rudal dan akan “mempercepat pengiriman peralatan militer” ke kedua negara.
Pada Jumat, Presiden Donald Trump mengumumkan sanksi baru terhadap Iran sementara menandakan dia ingin menghindari konflik militer. Sanksi baru, yang digambarkan oleh Trump sebagai “tingkat tertinggi”, akan fokus pada bank sentral Iran dan kekayaan negara itu.
Tetapi pada Sabtu, komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) memberikan nada yang berbeda dan mengatakan negara itu akan berusaha untuk “menghancurkan” agresor apa pun.
“Hati-hati,” kata Mayjen Hossein Salami di televisi pemerintah. “Kami akan melanjutkan sampai penghancuran penuh setiap penyerang.” (T/R11/P1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur