Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Akan Pindahkan Skuadron Jet Tempur ke Timur Tengah

Rudi Hendrik Editor : Arif Ramdan - Sabtu, 3 Agustus 2024 - 10:38 WIB

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 10:38 WIB

23 Views

Three F-35 Joint Strike Fighters (rear to front) AF-2, AF-3 and AF-4, can be seen flying over Edwards Air Force Base in this December 10, 2011 handout photo provided by Lockheed Martin. Lockheed Martin Corp on February 25, 2013 said there was no evidence that a lithium-ion battery contributed to a Feb. 14 incident that caused smoke in the cockpit of an F-35 test plane. Lockheed spokesman Michael Rein said initial reviews indicated a potential failure in the plane's cooling system, which had been removed from the aircraft for further study. Picture taken December 10, 2011. REUTERS/Lockheed Martin/Darin Russell/Handout (UNITED STATES - Tags: MILITARY) ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. THIS PICTURE IS DISTRIBUTED EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS - RTR3EAKH

Washington, MINA – AS akan memindahkan skuadron jet tempur ke Timur Tengah dan mempertahankan kapal induk di kawasan tersebut, kata Pentagon, Jumat (2/8).

Langkah itu diambil untuk meningkatkan kehadiran militer AS guna membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya serta menjaga pasukan AS.

Dilansir dari Arab News, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga telah memesan kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan yang mampu menahan rudal balistik ke kawasan Eropa dan Timur Tengah, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan Jumat malam.

Dia pun mengambil langkah-langkah untuk mengirim lebih banyak senjata pertahanan rudal balistik berbasis darat ke sana.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Perpindahan tersebut menepati janji yang dibuat Presiden Joe Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam panggilan telepon pada Kamis sore, Biden membahas pengerahan militer AS yang baru untuk melindungi dari kemungkinan serangan rudal balistik dan pesawat nirawak, menurut Gedung Putih.

Pada bulan April lalu, pasukan AS mencegat puluhan rudal dan pesawat nirawak yang ditembakkan oleh Iran terhadap Israel dan membantu menjatuhkan sebagian.

Para pemimpin AS khawatir tentang meningkatnya kekerasan di Timur Tengah sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini oleh Israel terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah, yang memicu ancaman pembalasan.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Iran juga mengancam akan menanggapi setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran pada Rabu (31/7), sehari setelah komandan senior Hizbullah Fouad Shukur terbunuh di Beirut.

Israel telah bersumpah untuk membunuh para pemimpin Hamas atas serangan kelompok itu pada tanggal 7 Oktober, yang memicu perang di Gaza.

Austin memerintahkan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln ke Timur Tengah untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt, yang berada di Teluk Oman tetapi dijadwalkan pulang akhir musim panas ini.

Keputusan itu menunjukkan bahwa Pentagon telah memutuskan untuk mempertahankan kapal induk secara konsisten di wilayah tersebut sebagai pencegah terhadap Iran, setidaknya sampai tahun depan.

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Pentagon tidak mengatakan dari mana skuadron jet tempur itu berasal atau di mana akan ditempatkan di Timur Tengah. Sejumlah sekutu di wilayah tersebut sering kali bersedia untuk menempatkan pasukan militer AS, tetapi tidak ingin hal itu dipublikasikan.

AS memiliki kehadiran kapal perang yang konsisten di Timur Tengah dan di Laut Mediterania bagian timur, termasuk dua kapal perusak Angkatan Laut, USS Roosevelt dan USS Bulkeley, serta USS Wasp dan USS New York.

Wasp dan New York adalah bagian dari kelompok siap amfibi dan membawa unit ekspedisi Marinir yang dapat digunakan jika evakuasi personel AS diperlukan.

Selain itu, seorang pejabat AS mengatakan bahwa dua kapal perusak Angkatan Laut AS yang saat ini berada di Timur Tengah akan menuju ke utara Laut Merah menuju Laut Mediterania. Setidaknya satu dari kapal tersebut dapat bertahan di Mediterania jika diperlukan. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas pergerakan pasukan. []

Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Internasional
Asia
Internasional