Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) akan menerapkan “tekanan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap Iran dengan “sanksi terkuat dalam sejarah”, jika Teheran tidak mengubah arah.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Senin (21/5) melontarkan kecaman terhadap Iran dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya sejak ia menjabat, demikian The New Arab melaporkan.
Berbicara di Heritage Foundation, Pompeo mengatakan, AS akan memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir.
Dia juga bersumpah bahwa AS akan “menghancurkan” proxy Iran di seluruh dunia, termasuk Hizbullah.
Baca Juga: Israel Tolak Masuk Wali Kota Barcelona usai Putuskan Hubungan dengan Tel Aviv
Menteri Luar Negeri itu juga berjanji “membela tanpa lelah” rakyat Iran dan mendesak rezim untuk “menghentikan pemborosan kekayaan Iran di luar negeri.”
Pompeo kemudian menguraikan 12 tuntutan kepada Pemerintah Iran agar AS mengakhiri sanksi serta memulihkan hubungan diplomatik dan komersial.
Di antaranya mengakhiri dukungan Iran kepada pemberontak Houthi Yaman dan Hizbullah Lebanon, menarik pasukan yang didukung Iran di Suriah, perlucutan senjata milisi yang didukung Iran di Irak, membebaskan warga AS yang ditahan di Iran, mengakhiri pengayaan uranium dan menghentikan program rudal balistiknya.
Termasuk Iran harus menyediakan akses bagi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di seluruh negeri untuk inspeksi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Aksi Pro-Palestina di Australian Disebut Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lautan Putih Solidaritas Gaza Warnai Dataran Merdeka Malaysia