Washington, MINA – Amerika Serikat pada Selasa (26/3) mengatakan, pihaknya akan terus mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza yang diblokade, meskipun ada permintaan dari Hamas untuk menghentikan praktik tersebut setelah dikatakan bahwa 18 orang tewas saat mencoba mendapatkan paket makanan.
Dikutip dari The New Arab, Hamas menuntut agar Israel, yang mengepung dan tanpa henti mengebom Gaza, agar mengizinkan lebih banyak truk bantuan memasuki wilayah yang hancur tersebut, yang menurut PBB berada di ambang “kelaparan buatan manusia” setelah hampir enam bulan perang.
Setidaknya 32.414 warga Palestina telah syahid dalam serangan Israel di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober lalu, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Serangan Israel berlanjut pada hari Selasa, sehari setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi pertamanya yang menyerukan “gencatan senjata segera” dan mendesak pembebasan sekitar 130 sandera yang menurut Israel masih berada di Gaza.
Baca Juga: Menlu AS Antony Blinken Dijuluki “Menteri Berdarah, Menteri Genosida”
Sebanyak 12 orang, termasuk beberapa anak-anak, tewas ketika serangan udara menghantam kamp pengungsi pada Selasa malam di dekat kota selatan Khan Yunis, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Pasukan Israel terus melakukan serangan terhadap rumah sakit terbesar di Kota Gaza, dan pasukan mereka telah mengepung dua fasilitas medis lainnya di Khan Yunis.
Bulan Sabit Merah Palestina memperingatkan bahwa ribuan orang terjebak di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis dan “nyawa mereka dalam bahaya”. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PM Baru Lebanon Janji Bangun Kembali Rumah-Rumah yang Dihancurkan Israel