AS akan Tunjuk Dubes untuk Sudan, Pertama Kali dalam 23 Tahun

Washington, MINA – Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengumumkan pada Rabu (4/12), Amerika Serikat (AS) akan bertukar duta besar dengan untuk pertama kalinya dalam 23 tahun.

“Keputusan ini merupakan langkah maju yang berarti dalam memperkuat hubungan bilateral AS-Sudan, terutama karena pemerintah transisi yang dipimpin sipil bekerja untuk mengimplementasikan reformasi besar-besaran di bawah perjanjian politik dan deklarasi konstitusional 17 Agustus 2019, ketika kepemimpinan militer dan sipil Sudan menyetujui skema pembagian kekuasaan,” ujar Pompeo, Anadolu Agency melaporkan.

Utusan baru AS untuk Sudan yang belum disebutkan namanya akan membutuhkan persetujuan Senat. Pompeo mengatakan, pemerintah menantikan kerja sama dengan anggota parlemen dalam proses tersebut.

Tonggak diplomatik ini menyusul pemecatan mantan presiden lama Sudan Omar Al-Bashir yang dicabut dari kekuasaan oleh militer Sudan pada April setelah berbulan-bulan protes rakyat terhadap pemerintahannya.

Al-Bashir telah memimpin Sudan selama tiga dekade sebelum dia digulingkan. Perdana Menteri Abdalla Hamdok, seorang ekonom, ditunjuk untuk memimpin pemerintahan transisi yang menggantikan junta militer sebagai bagian dari perjanjian 17 Agustus.

David Hale, pejabat tinggi Departemen Luar Negeri untuk urusan politik bertemu Rabu pagi dengan Hamdok, memberi selamat kepadanya atas kepemimpinan pemerintah Sudan yang dipimpinnya dan menyatakan dukungan kuat “untuk transisi demokrasi Sudan.”

“Wakil Menteri menyoroti tujuan menyelesaikan pembentukan pemerintahan transisi dengan membentuk Dewan Legislatif Transisi,” kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

Dalam mengumumkan peningkatan diplomatik dengan Sudan, Pompeo memuji upaya Hamdok mengantar pemerintah yang dipimpin sipil, dengan mengatakan, dia “telah menunjukkan komitmen untuk negosiasi damai dengan kelompok-kelompok oposisi bersenjata, membentuk komisi penyelidikan untuk kekerasan terhadap demonstran dan berkomitmen mengadakan pemilihan demokratis pada akhir periode transisi 39 bulan.”

“Amerika Serikat tetap menjadi mitra yang teguh dari rakyat Sudan dan mengejar perdamaian, keamanan, kemakmuran, demokrasi, dan kesetaraan mereka,” katanya. (T/Ast/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.