Stuttgard, MINA – Dua warga sipil tewas dan tiga lainnya cedera dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Somalia awal tahun lalu. Pihak AS mengatakan dalam pengakuan yang jarang terjadi tentang korban sipil dari operasi militer Komando Afrika Amerika Serikat (AFRICOM) di negara Tanduk Afrika.
Kematian itu disebutkan pada hari Senin (27/4) dalam laporan penilaian triwulanan oleh AFRICOM pada tuduhan jatuhnya korban sipil sehubungan dengan operasi AS terhadap pejuang bersenjata di Somalia, Libya dan negara-negara Afrika lainnya.
“Sayangnya dua warga sipil tewas dan tiga lainnya cedera dalam serangan udara Februari 2019. Kami sangat menyesal ini terjadi,” kata komandan AFRICOM, Jenderal Angkatan Darat AS Stephen Townsend, demikian dikutip dari Al Jazeera.
Serangan udara itu dilakukan di sekitar Kunyo Barrow di wilayah Shabelle Bawah Somalia dan laporan itu mengatakan, sasaran yang dituju adalah dua anggota kelompok Al-Shabab yang terkait dengan Al-Qaeda yang juga tewas.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kematian warga sipil, katanya, terjadi sebagai akibat dari amunisi AS atau al-Shabab yang meledak selama serangan udara.
Itu adalah insiden kedua yang diketahui di mana AFRICOM mengakui pembunuhan warga sipil di Somalia, yang para aktivis HAM menuduhnya telah lama menyelubungi operasinya dalam kerahasiaan.
Yang pertama adalah serangan udara pada April 2018 di El Buur, di wilayah Galgaduud di Somalia tengah. AFRICOM melaporkan bahwa mereka secara tidak sengaja membunuh dua warga sipil. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)