Berlin, 12 Muharram 1435/16 November 2013 (MINA) – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Jerman mengatakan dirinya menghadapi tugas yang sulit dalam memperbaiki citranya di Jerman setelah NSA (Badan Keamanan Nasional AS) dituduh mematai-matai, termasuk ponsel pribadi Kanselir Jerman Angela Merkel.
Bulan lalu, media melaporkan bahwa ponsel Merkel telah disadap oleh operator luar NSA. Di luar Kedutaan Besar AS di Berlin terjadi badai kritik oleh bangsa Jerman, yang telah menjadi sekutu terdekat Amerika di Eropa sejak akhir Perang Dunia II, Phil Star melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu.
Merkel yang dibesarkan di Komunis Jerman Timur, menuntut penjelasan dalam telepon pribadinya untuk Presiden AS Barack Obama. Dia menyatakan bahwa kepercayaan terhadap AS harus dibangun lagi.
Jerman, yang masih menampung lebih dari 30.000 tentara AS, telah meminta “kesepakatan tidak memata-matai” kepada Amerika Serikat yang telah ditandatangani pada resolusi Brasil di PBB dan menyerukan perlindungan privasi yang lebih besar untuk internet dan komunikasi elektronik lainnya.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Tanggapan Merkel untuk pengungkapan Oktober nyata lebih kuat dari musim semi lalu, ketika ia tampak gelisah untuk meremehkan pengungkapan awal oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden.
John Emerson, seorang pengacara California dan mantan staf Gedung Putih pada pemerintahan Clinton, menduduki jabatan duta besarnya di Berlin pada akhir Agustus, dua bulan sebelum cerita pengawasan Merkel terungkap.
Sejak itu, dia mengatakan bahwa dia telah berusaha untuk memperbaiki kerusakan hubungan dengan dua cara, yaitu dengan menyampaikan kemarahan Jerman ke Washington dan sementara itu menberi jaminan bagi Jerman bahwa Amerika menerima keluhan mereka dengan serius.
“Pada tingkat pemerintah ke pemerintah, kami membuat kemajuan yang baik,” kata Emerson. “Saya pikir dalam hal masyarakat umum, mungkin ada reaksi yang lebih luas dan sedikit lebih skeptis tentang nilai dalam berbagi informasi intelijen.”
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mengingat perdagangan yang luas, investasi, keamanan dan hubungan budaya antara Jerman dan Amerika Serikat, Emerson yakin kedua pemerintah dapat lalui badai NSA. Tetapi dengan masyarakat Jerman, yang menghargai privasi dan kebebasan sipil setelah sejarah menyakitkan kediktatoran Nazi dan Komunis, dia mengakui bahwa itu akan memakan waktu.
Sebuah jajak pendapat bulan ini dari 1.002 orang Jerman yang dilakukan oleh jaringan televisi Jerman ARD, diperoleh hanya 35 persen dari mereka yang disurvei menganggap AS sebagai mitra yang dapat dipercaya, turun 14 persen dari survei bulan Juli. Prancis dianggap paling dipercaya dengan 80 persen. (T/P09/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza