Washington, MINA – Amerika Serikat dilaporkan telah menyampaikan kepada negara-negara penengah dan calon kontributor pasukan untuk misi keamanan internasional di Gaza akan mengizinkan Israel untuk melanjutkan agresi militernya jika Hamas tidak melucuti senjata.
Menurut laporan Israel Hayom yang dikutip, Kamis (20/11), Washington menyampaikan posisi ini secara eksplisit selama pembahasan Dewan Keamanan PBB mengenai masa depan Jalur Gaza.
Duta Besar AS untuk PBB Mike Waltz dikabarkan kembali menegaskan sikap ini dalam diskusi internal dengan perwakilan Amerika yang terlibat dalam negosiasi resolusi.
Pejabat AS juga dikabarkan telah menyampaikan pesan yang sama kepada para pemimpin politik dan komandan militer Israel, termasuk selama pembicaraan dengan Angkatan Pertahanan Israel di Pusat Koordinasi Sipil-Militer (CMCC) di Kiryat Gat.
Baca Juga: Tentara Israel Saling Bentrok di Kamp Militer
Washington menekankan komitmennya untuk pelucutan senjata penuh Hamas dan pembongkaran infrastruktur militernya di Gaza.
Sumber politik Israel yang dikutip media tersebut menyatakan bahwa AS menetapkan dua prioritas langsung setelah adopsi resolusi Gaza oleh DK PBB: pembentukan pasukan internasional untuk beroperasi di dalam Jalur Gaza dan mencegah Hamas mengontrol masuknya serta distribusi pasokan ke wilayah yang diblokade itu.
Namun, pembentukan pasukan semacam itu menghadapi kendala signifikan. Sejauh ini, belum ada negara yang setuju untuk mengerahkan pasukan yang berpotensi terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Hamas.
Posisi AS ini mencerminkan sikap tegas Washington bahwa kerangka kerja politik atau kemanusiaan apa pun harus memastikan Hamas tidak dapat kembali mengambil kendali militer.[]
Baca Juga: UNRWA: Lebih dari 96% Penduduk Gaza Bergantung pada Bantuan Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic