New York, 9 Rajab 1438/6 April 2017 (MINA) – Amerika Serikat (AS) mengancam akan menindak pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad secara sepihak jika PBB gagal menanggapi serangan kimia yang terjadi di Suriah.
“Ketika PBB secara konsisten gagal dalam tugasnya untuk bertindak secara kolektif, ada saat-saat dalam kehidupan negara kita terpaksa untuk mengambil tindakan sendiri,” kata Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley selama pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB di New York, Rabu (5/4). Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Pertemuan darurat itu diserukan oleh Perancis dan Inggris setelah terjadi serangan kimia Selasa pagi di Khan Sheikhoun, provinsi Idlib yang menewaskan lebih 80 orang.
Inggris, Perancis dan Amerika Serikat mengajukan rancangan resolusi yang menuntut dilakukannya penyelidikan penuh terhadap serangan yang mereka tuduhkan kepada pemerintah Suriah.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Namun, pembicaraan berakhir tanpa kesepakatan setelah Rusia, sekutu utama Assad, mengatakan bahwa teks rancangan resolusi itu “tidak dapat diterima”.
Pemerintah Suriah sendiri telah membantah melakukan serangan. Justru Rusia menyalahkan kelompok oposisi dengan mengatakan bahwa kematian terjadi ketika tembakan pemerintah menghantam depot senjata kimia milik oposisi.
Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan, sedikitnya 86 orang, termasuk 30 anak-anak, tewas dalam serangan di Khan Sheikhoun.
Dokter mengatakan, puluhan korban lainnya mengalami sesak nafas, kejang-kejang, dan mulutnya berbusa.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Itu akan menjadi serangan senjata kimia terburuk di Suriah sejak 2013, ketika gas sarin digunakan pada area yang dikuasai oposisi di Damaskus. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama