Washingtaon, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang digelar di Munich Jerman, mengumumkan bantuan tambahan senilai 20 juta dolar AS (sekitar Rp. 297 miliar) untuk memperkuat ketahanan pangan di Sri Lanka.
Al-Jazeera melaporkan, bantuan AS tersebut diperuntukkan untuk program ketahanan pangan bagi warga Sri Lanka yang saat ini menghadapi krisis ekonomi yang cukup berat.
Bantuan itu meliputi program gizi sekolah dengan sasaran utamanya anak-anak dengan penyediaan makanan serta ibu hamil dan menyusui.
Situasi di Sri Lanka kian parah akibat krisis ekonomi yang tidak kunjung selesai. Warga harus bersiap mengalami kekurangan pangan, bersamaan dengan krisis ekonomi yang masih terjadi hingga kini.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
Krisis ekonomi Sri Lanka muncul sejak pandemi Covid-19 yang menghantam ekonomi di negara pariwisata itu. Masalah diperparah dengan kenaikan harga minyak, ketergantungan pada impor, dan utang yang menggunung.
Inflasi masih diprediksi akan terus naik dalam beberapa bulan ke depan. Pada April lalu, inflasi mencapai 29,8% dengan harga makanan naik 46,6% dibandingkan tahun lalu. Situasi makin tak menentu karena krisis politik yang juga melanda negara pulau itu. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang