Washington, MINA – Pemerintahan Amerika Serikat pada Senin (22/6) menyebutkan, empat media massa Cina masuk dalam daftar organisasi yang dianggap propaganda “misi asing” karena hubungan mereka dengan pemerintah dan Partai Komunis Cina.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, empat media tersebut akan diminta untuk menyerahkan daftar semua karyawan mereka. Al Jazeera melaporkan.
Namun, pemerintah tidak mengeluarkan perintah untuk meninggalkan AS dan tidak ada batasan kegiatannya.
Lima organisasi Cina lainnya diarahkan untuk membatasi jumlah orang yang dapat bekerja di AS pada bulan Maret, sebulan setelah mereka ditetapkan sebagai misi asing.
Baca Juga: Israel Gempur Suriah di Tengah Upaya Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, organisasi itu dianggap sebagai corong untuk Partai Komunis dan pemerintah Cina, bukan saluran berita resmi.
“Partai Komunis tidak hanya melakukan kontrol operasional atas entitas propaganda ini. Namun memiliki kontrol editorial penuh atas konten mereka,” kata Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik David Stilwell.
“Penunjukan misi asing ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan transparansi kegiatan propaganda pemerintah RRC ini dan lainnya di Amerika Serikat,” ujarnya.
Tiga media yang dimasukkan ke daftar misi asing adalah China News Service, People’s Daily dan Global Times.
Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Pemimpin Redaksi Global Times, Hu Xijin mengatakan keputusan AS itu “tidak masuk akal.”
“Media kami berorientasi pasar,” ujarnya.
Tabloid ini dimiliki oleh People’s Daily, yang diterbitkan oleh Partai Komunis Tiongkok.
Belum jelas berapa banyak wartawan media Cina yang bekerja di AS. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)