AS Berharap Qatar Jadi Sekutu Utama Non-NATO

Washington, MINA – Amerika Serikat berharap untuk bergerak maju dengan rencananya menjadikan sebagai sekutu utama non-NATO-nya, sebuah status yang memberi keuntungan bagi negara-negara asing sekutu dalam pembelian peralatan militer dan kerjasama keamanan dengan Washington, seorang pejabat senior AS mengatakan pada Kamis (17/9).

“Kami akan bergerak maju, kami berharap, Qatar menjadi sekutu utama non-NATO kami,” Timothy Lenderking, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Teluk, mengatakan kepada wartawan dalam pembicaraan konferensi. Al Jazeera melaporkan.

Pejabat AS dan Qatar, termasuk Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, bertemu di Washington, DC awal pekan ini.

Status sekutu utama non-NATO (atau MNNA) memberi negara akses preferensial ke peralatan dan teknologi militer AS, termasuk bahan surplus gratis, pemrosesan ekspor yang dipercepat, dan kerja sama yang diprioritaskan dalam pelatihan.

Saat ini, 17 negara memiliki status MNNA, termasuk Kuwait dan Bahrain negara Teluk Arab, yang menampung Armada Kelima Angkatan Laut AS.

Qatar, tuan rumah fasilitas militer AS terbesar di Timur Tengah, sedang dalam perselisihan dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir sejak 2017.

Kuartet itu mengenakan terhadap Qatar memutuskan hubungan diplomatik, ekonomi dan transportasi karena mereka menuduh Qatar mendukung “terorisme”. Qatar dengan keras membantah semua tuduhan tersebut.

Washington, yang memiliki hubungan kuat dengan semua negara yang terlibat dalam perselisihan, melihat keretakan itu sebagai ancaman bagi upaya pemerintahan Trump untuk menahan pengaruh Iran.

Berita tentang kemungkinan penunjukan MNNA untuk Qatar muncul setelah dua negara Teluk, Bahrain dan UEA, menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel yang ditengahi oleh AS.

Kesepakatan dengan Israel yang dikecam oleh Palestina sebagai “pengkhianatan”.

Pejabat AS baru-baru ini menyatakan keinginan untuk menjual pesawat tempur siluman F-35 ke UEA setelah perjanjian normalisasi. Namun, pejabat Israel keberatan, dengan alas an untuk mempertahankan keunggulan militer di wilayah tersebut.

Qatar telah mengesampingkan normalisasi hubungan dengan Israel, dengan mengatakan itu “tidak bisa menjadi jawaban” untuk konflik Israel-Palestina. (T/RS2/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)