Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Bersiap Hadapi Demonstrasi Kekerasan Pendukung Trump

Rudi Hendrik - Ahad, 17 Januari 2021 - 16:22 WIB

Ahad, 17 Januari 2021 - 16:22 WIB

5 Views

(FILES) In this file photo taken on April 10, 2018 US President Donald Trump speaks to the press with the Emir of Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani(not shown) in the Oval Office at the White House in Washington, DC. US President Donald Trump said April 11, 2018 that "missiles will be coming" in response to an alleged chemical attack in Syria, defying Russian warnings against a strike.Upping the stakes in an escalating confrontation with Moscow, Trump took to Twitter in the strongest assertion yet that he plans to take military action in Syria. / AFP PHOTO / NICHOLAS KAMM

Washington, MINA – Pejabat negara bagian di seluruh Amerika Serikat sedang mempersiapkan demonstrasi yang berpotensi menjurus pada kekerasan untuk mendukung Presiden Donald Trump pada hari-hari menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari, Al Jazeera melaporkan.

Beberapa negara bagian, termasuk California, Michigan, Pennsylvania, Kentucky dan Florida, pada Sabtu (16/1) telah mengaktifkan pasukan Garda Nasional mereka untuk meningkatkan keamanan.

Pihak berwenang di Washington, DC juga bersiap untuk menghadapi lebih banyak kekerasan setelah penyerbuan mematikan di kursi legislatif negara oleh perusuh pro-Trump pada 6 Januari.

Sementara itu, seorang pria berpistol yang memuat lebih dari 500 butir amunisi telah ditangkap di pos pemeriksaan keamanan dekat Capitol AS.

Baca Juga: Demonstrasi Besar-besaran Berlangsung di Argentina untuk Dukung Palestina

Wesley Allen Beeler dari Virginia, telah pergi ke pos pemeriksaan pada Jumat malam (15/1) dan mencoba menggunakan surat kepercayaan palsu untuk mengakses area terlarang tempat Biden akan dilantik pekan depan, menurut dokumen yang diajukan di Pengadilan Tinggi Washington, DC.

Saat petugas memeriksa daftar akses resmi, salah satu petugas melihat stiker di belakang truk pick-up yang dibawa Beeler bertuliskan “Assault Life“, dengan gambar senapan, dan lainnya dengan pesan “Jika mereka datang untuk mengambil senjatamu, berikan pelurumu dulu.”

Di bawah interogasi, Beeler memberi tahu petugas bahwa dia membawa pistol Glock di dalam kendaraan.

Pemeriksaan menemukan pistol yang dimuat, lebih dari 500 butir amunisi, selongsong peluru dan sebuah magasin untuk pistol tersebut, kata dokumen pengadilan.

Baca Juga: Netizen Anggap Film Superman Sebagai Kritik terhadap Genosida Israel di Gaza

Beeler ditangkap dengan tuduhan termasuk kepemilikan senjata api yang tidak terdaftar dan amunisi yang tidak sah, kata laporan polisi. (T/RI-1/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa AS Tuntut Pimpinan AIPAC Diadili atas Dukungan Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Internasional