New York, MINA – Pemimpin-pemimpin Amerika Serikat termasuk Presiden Joe Biden telah mengadakan pembicaraan tilpon dengan rekan-rekan mereka di Israel, Palestina dan negara-negara di kawasan itu dalam rangka mengatasi konflik Israel dan Palestina.
Sehubungan dengan itu Amerika Serikat memblokir pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas dan mengeluarkan pernyataan mengenai meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina, ujar sumber Kamis (13/5).
Beberapa hari setelah keberatan dengan pernyataan atas nama Dewan Keamanan, AS bergerak mencegah pertemuan yang diagendakan pada Jumat (14/5) atas usulan Tunisia, Norwegia dan Cina. Al Arabiya melaporkan.
Cina, yang memimpin DK PBB pada bulan Mei, kemudian mengumumkan bahwa tidak ada pertemuan pada Jumat, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Sumber yang mengetahui pendekatan AS mengatakan, Washington beralasan pertemuan tidak akan membantu mengatasi eskalasi konflik yang sedang berlangsung.
“AS harus menghentikan Dewan Keamanan mengeluarkan pernyataan apa pun,” karena secara luas pertemuan negara-negara anggota hanya akan menghasilkan “pernyataan yang menghina Israel,” kata satu sumber kepada Al Arabiya.
Pejabat AS telah mengadakan panggilan telepon dengan pejabat-pejabat Palestina dan Israel serta dengan para pemimpin negara kawasan yang memiliki hubungan dengan Palestina dan Tel Aviv.
Hady Amr, diplomat tinggi AS yang bertanggung jawab atas urusan Israel-Palestina, bertolak menuju ke wilayah itu Kamis untuk bertemu dengan pejabat Palestina dan Israel.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Presiden Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan semuanya mengadakan panggilan terpisah dengan rekan-rekan Israel mereka pada Rabu.
Biden juga mengirim surat kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, sementara Blinken berbicara dengan Abbas melalui telepon.
Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara bertemu secara tertutup dua kali pekan ini ketika kekerasan meluas di sekitar Masjid Al-Aqsa, serangan roket dari Jalur Gaza dan serangan pasukan Israel yang membombardir Gaza.
Selama satu pekan, kekerasan terus meningkat dan kematian warga sipil meningkat dari hari ke hari. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Mi’raj News Agency (MINA)