Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat marah kepada Perdana Menteri Israel karena tidak memberi tahunya tentang serangan ke Doha.
Laporan Koresponden Al Jazeera di Gedung Putih mengatakan, AS hanya diberi peringatan samar bahwa Israel berencana menyerang Hamas, tetapi tentu saja bukan rencana terperinci untuk menyerang sekutu AS lainnya.
Utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witfkoff, serta Presiden Trump, telah menginvestasikan modal politik yang sangat besar untuk mewujudkan gencatan senjata, yang bulan lalu dikatakan oleh presiden AS hanya tinggal beberapa pekan lagi.
Proses perdamaian yang telah dirusak, mengingat fakta bahwa Israel mengebom tim negosiasi Hamas yang sedang membahas proposal AS. Sangat tidak jelas ke mana arah kemajuannya, lanjut laporan koresponden.
Baca Juga: Kanada Evaluasi Hubungan Diplomatik dengan Israel
Perhatian utama AS adalah upaya memperbaiki hubungan dengan Qatar. Qatar merupakan sekutu yang krusial dan penting bagi AS, tidak hanya secara diplomatis tetapi juga secara strategis. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk 29 Negara Eropa