Washington, MINA – Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter, mengatakan, negaranya mendesak Israel untuk menghentikan pembongkaran rumah warga Palestina di Al-Quds (Yerusalem Timur).
“Kami percaya penting untuk menahan diri dari langkah apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan dan membuat perjanjian diplomatik lebih sulit dan ini juga berlaku untuk penghancuran rumah,” kata Porter dalam konferensi pers yang dilaporkan oleh Russia Today.
Seperti dikutip dari Anadolu Agency, pasukan Israel pada Selasa (29/6) menghancurkan sebuah toko dan apartemen di lingkungan Silwan di Yerusalem Timur yang diduduki, menurut laporan penduduk setempat.
Otoritas Israel berdalih kurangnya izin bangunan untuk meratakan dua bangunan di kawasan al-Bustan dan Al-Suwayeh di lingkungan itu, kata penduduk Palestina.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Perobohan bangunan tersebut telah memicu bentrokan antara warga Palestina yang marah dan polisi Israel, yang menembakkan tabung gas air mata dan peluru berlapis karet untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Warga Palestina melaporkan Israel melakukan pembongkaran rumah di lingkungan Silwan, selatan kompleks Masjid al-Aqsha, dengan motivasi untuk menggantikan penduduk Arab dengan pemukim Israel.
Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency, Jawad Siam, Direktur Wadi Hilweh Center, memperingatkan bahwa sekitar 8.000 orang berisiko dideportasi langsung atau tidak langsung dari Silwan baik melalui pembongkaran rumah mereka atau melalui proyek pemukiman. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant