AS Desak Israel Izinkan Umat Islam Ibadah di Al-Aqsa

Iljustrasi: Warga Palestina berkumpul untuk melakukan shalat Jumat di Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada 16 November 2018. (Mostafa Alkharouf - Anadolu Agency)

Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) pada Rabu (28/2) mendesak Israel untuk mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks di Yerusalem selama bulan Ramadhan.

Desakan itu muncul setelah menteri sayap kanan Israel Ben Gvir mengusulkan untuk melarang warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa. The New Arab melaporkan.

“Sehubungan dengan Al-Aqsa, kami terus mendesak Israel untuk memfasilitasi akses ke Temple Mount bagi jamaah yang beribadah secara damai selama Ramadhan sesuai dengan praktik di masa lalu,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, Rabu (28/1) dengan menggunakan istilah Yahudi untuk situs tersebut, yang merujpakan situs suci ketiga di dalam agama Islam.

“Ini bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, ini bukan hanya soal memberikan kebebasan beragama kepada masyarakat yang pantas dan merupakan hak mereka, tapi ini juga merupakan hal yang secara langsung penting bagi keamanan Israel,” katanya.

“Bukan kepentingan keamanan Israel untuk mengobarkan ketegangan di Tepi Barat atau wilayah yang lebih luas,” tambahnya.

Israel sedang mengkaji bagaimana cara melaksanakan ibadah di Yerusalem selama Ramadhan, bulan suci Islam yang akan dimulai pada 10 atau 11 Maret, tergantung pada kalender lunar.

Bulan puasa datang ketika Israel sedang melancarkan operasi militer tanpa henti di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Hamas juga telah menyerukan gerakan massal di Masjid Al-Aqsa untuk awal Ramadhan.

“Kami menyerukan kepada masyarakat kami di Yerusalem, Tepi Barat dan wilayah pedalaman yang diduduki (Israel) untuk melakukan perjalanan ke Al-Aqsa sejak hari pertama bulan Ramadhan yang penuh berkah, baik secara berkelompok atau sendirian, untuk berdoa di sana guna mematahkan pengepungan terhadapnya,” kata pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Rabu.

Pekan lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan bahwa warga Palestina di Tepi Barat “tidak boleh” masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama Ramadhan. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.