Sana’a, 30 Ramadhan 1434/7 Agustus 2013 (MINA) – Amerika Serikat menghimbau kepada warganya di Yaman pada hari Selasa (6/8), untuk meninggalkan segera negara itu dan memerintahkan evakuasi non-esensial staf pemerintah AS karena ancaman serangan yang diduga akan dilancarkan oleh Al-Qaeda.
Inggris juga mengatakan bahwa pihaknya telah menarik semua staf dari kedutaannya di Sana’a dan memperpanjang penutupan perwakilannya sampai pemberitahuan lebih lanjut, Saudi Gazette melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
“Karena peningkatan masalah keamanan, semua staf di Kedutaan Besar Inggris telah ditarik sementara dan Kedutaan akan tetap ditutup sampai staf dapat kembali,” kata Kementerian Luar Negeri dalam situsnya.
Badan pengungsi PBB pun mengatakan Selasa, pihaknya telah meningkatkan keamanan di Yaman.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Kami berada di sana, tapi kami beroperasi di bawah kehati-hatian dan pembatasan tertentu,” kata juru bicara UNHCR, Melissa Fleming kepada wartawan.
“Departemen mendesak warga AS untuk menunda perjalanan ke Yaman dan warga AS yang saat ini tinggal di Yaman untuk segera keluar,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam situsnya.
“Pada tanggal 6 Agustus 2013, Departemen Luar Negeri memerintahkan keberangkatan non-darurat personil pemerintah AS dari Yaman karena potensi lanjutan serangan teroris,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Yaman Abu Bakr Al-Qirbi mengkritik tindakan itu, tapi dia mengatakan itu tidak akan mempengaruhi hubungan Yaman dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Sayangnya, langkah-langkah ini, meskipun diambil untuk melindungi warga negara mereka, dalam kenyataannya mereka menghindari unsur-unsur teroris yang berusaha untuk mencapai mereka,” kata Qirbi.
Komite Keamanan Tertinggi negara itu sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya telah menerima informasi bahwa kelompok militan Al-Qaeda merencanakan serangan terhadap fasilitas umum selama liburan Idul Fitri pekan ini.
Komite juga menerbitkan daftar 25 pemimpin senior Al-Qaeda yang sedang dicari oleh aparat keamanan dan menawarkan hadiah 5 juta riyal Yaman ($ 23.000) untuk informasi yang mengarah kepada penangkapan mereka.
“Informasi telah tersedia bahwa unsur-unsur jaringan Al-Qaeda sedang merencanakan menargetkan instalasi dan fasilitas umum, terutama di sejumlah provinsi Yaman, pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan dan selama Idul Fitri,” katanya.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
New York Times melaporkan pada hari Senin bahwa penutupan kedutaan adalah hasil dari penyadapan komunikasi elektronik antara Ayman Al Zawahri, yang menggantikan Osama Bin Laden sebagai pemimpin Al-Qaeda, dan Nasser Al-Wuhaishi, pemimpin AQAP. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza