Kabul, MINA – Amerika Serikat dan Inggris memerintahkan pengerahan ribuan tentara pada Jumat (13/8) ke Afghanistan untuk mengevakuasi warga negara mereka, ketika Taliban menyerbu lebih banyak kota-kota penting di kawasan itu dalam serangan yang membuat ibu kota Kabul terancam bahaya.
Perintah itu muncul ketika Taliban menguasai Kandahar, kota terbesar kedua di negara itu dan hanya menyisakan Kabul dan kantong-kantong wilayah lain di tangan pemerintah.
Mereka juga lebih dekat untuk merebut provinsi Logar di gerbang Kabul. Juru bicara Taliban mengatakan, gerilyawan telah merebut markas polisi dan penjara kota di ibu kota, Pul-e-Alam, The New Arab melaporkan.
Sebelumnya pada hari yang sama, pejabat dan penduduk di Kandahar mengatakan, pasukan pemerintah telah ditarik secara massal ke fasilitas militer di luar kota selatan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Kandahar benar-benar ditaklukkan. Taliban mencapai Lapangan Martir,” tweet seorang juru bicara Taliban, mengacu pada tengara kota.
Beberapa jam kemudian, Taliban mengatakan, mereka juga telah menguasai Lashkar Gah, ibu kota provinsi tetangga Helmand.
Pemerintah sekarang secara efektif kehilangan kendali atas sebagian besar negara, menyusul serangan delapan hari ke pusat-pusat kota oleh Taliban yang juga mengejutkan AS yang mendukung Kabul.
Gelombang pertama serangan dilancarkan pada awal Mei, setelah Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukannya dari Afghanistan, dengan Presiden Joe Biden bertekad untuk mengakhiri perang dua dekade sejak 11 September 2001. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam