AS, Inggris Lancarkan Serangan Udara di Yaman

Riyadh, MINA – Arab Saudi mendesak semua pihak menahan diri setelah dan melancarkan besar-besaran menargetkan posisi kelompok Houthi di .

Arab Saudi menyatakan sangat prihatin operasi militer yang sedang berlangsung di wilayah Laut Merah. .

Kerajaan  menggarisbawahi pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Laut Merah. Hal ini diakui secara internasional karena signifikansi strategisnya dalam navigasi global yang secara langsung berdampak pada kepentingan seluruh dunia, dilaporkan Saudi Gazette, Jumat (12/1),

Mengingat peristiwa regional yang sedang berlangsung, Arab Saudi menyerukan pengekangan dan mendesak semua pihak yang terlibat untuk menghindari eskalasi apapun, menekankan perlunya resolusi damai untuk menjaga stabilitas dan keamanan daerah tersebut.

Militer Amerika dan Inggris mengebom puluhan situs yang digunakan oleh Houthi yang didukung Iran di Yaman pada Kamis (11/1), dalam serangan balasan besar-besaran menggunakan rudal Tomahawk dan jet tempur yang diluncurkan kapal perang dan kapal selam.

Target militer termasuk pertahanan udara dan situs radar pesisir, penyimpanan drone dan rudal dan landasan peluncuran.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan, serangan udara itu untuk menunjukkan AS dan sekutunya tidak akan mentoleransi serangan berkelanjutan kelompok militan di Laut Merah.

Dia mengklarifikasi bahwa keputusan itu dibuat setelah negosiasi diplomatik dan pertimbangan yang cermat.

“Serangan ini adalah tanggapan langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah, termasuk penggunaan rudal balistik anti-kapal untuk pertama kalinya dalam sejarah,” kata Biden.

Dia mengatakan serangan-serangan ini membahayakan personel AS dan pelaut sipil dan membahayakan perdagangan.

“Saya tidak akan ragu untuk mengarahkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi orang-orang kami dan arus bebas perdagangan internasional seperlunya,” tambahnya.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mencatat Angkatan Udara Kerajaan melakukan serangan yang ditargetkan terhadap fasilitas militer yang digunakan oleh Houthi. Kementerian Pertahanan mengungkapkan bahwa empat jet tempur yang berbasis di Siprus berpartisipasi dalam serangan tersebut.

Kementerian Pertahanan Arab Saudi telah membantah rumor mengenai kehadiran pasukan asing di Pangkalan Udara Raja Fahd di Taif.

Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, juru bicara kementerian, mengatakan rumor ini salah, Al Arabiya melaporkan pada Jumat (12/1) pagi.

Ali al-Qahoum, seorang pejabat tinggi Houthi, bersumpah membalas dendam, menyatakan, “Pertempuran akan lebih besar dan melampaui imajinasi dan harapan Amerika dan Inggris.”

Al-Masirah, saluran berita satelit yang dikelola Houthi, melaporkan serangan menghantam berbagai lokasi strategis, termasuk Pangkalan Udara Al-Dailami di utara Sanaa, bandara di kota pelabuhan Hodeida, sebuah kamp di timur Saada, bandara di kota Taiz, dan bandara dekat Hajjah. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.