AS-Iran Jual Beli Tuduhan Tanker, Rusia Desak Tahan Diri

Moskow, MINA – memperingatkan agar (AS) dan menahan diri atas “tuduhan tidak berdasar” dan “penilaian bukti yang bijaksana”, setelah keduanya jual beli tuduhan atas serangan terhadap tanker komersial di Teluk Oman.

Insiden misterius, yang menyebabkan kerusakan pada dua pada Kamis (13/6), telah meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi antara Teheran dan Washington, memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik regional dan membuat harga minyak melonjak.

Arab Saudi dan Inggris pada Ahad (16/6) berpihak pada penilaian Washington bahwa Iran bertanggung jawab atas insiden pekan lalu, yang membuat satu kapal tanker terbakar dan keduanya terhenti di Teluk, demikian Al-Jazeera melaporkan.

Baca Juga:  Turkiye Desak Israel Segera Mundur dari Perlintasan Rafah

Sikap Inggris yang menyuarakan tuduhan AS menarik protes diplomatik dari Teheran, yang dengan keras membantah tudingan tersebut.

Ali Larijani, juru bicara parlemen Iran, balik menuding Washington melakukan serangan terhadap tanker “setelah kegagalan sanksi kerasnya” di Teheran, menurut kantor berita resmi IRNA.

AS telah memberlakukan kembali dan memperketat sanksi terhadap Iran pada 2018 sejak keluar dari kesepakatan internasional yang mengekang program nuklir Teheran.

“Insiden seperti itu dapat merusak fondasi ekonomi . Itulah sebabnya hampir tidak mungkin menerima tuduhan yang tidak berdasar dalam situasi ini,” kata Dmitri Peskov, juru bicara Kremlin Rusia.

“Kami selalu mendesak penilaian yang bijaksana atas situasi tersebut dan untuk menunggu lebih banyak bukti yang meyakinkan muncul,” katanya di televisi Rusia. (T/RI-1/R06)

Baca Juga:  [POPULAR MINA] Serangan ke Rafah dan Aksi Muhammadiyah

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rendi Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.