Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS: Israel Harus Negosiasi Dulu dengan Palestina Bila Aneksasi Tepi Barat

sri astuti - Selasa, 28 April 2020 - 21:05 WIB

Selasa, 28 April 2020 - 21:05 WIB

16 Views

Presiden AS Donald J. Trump (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri), Senin, 27 Januari 2020, di Kantor Oval Gedung Putih. (Foto: pejabat Gedung Putih, D. Myles Cullen)

Washington, MINA – Amerika Serikat mengatakan siap mengakui aneksasi (pencaplokan) Israel atas sebagian besar Tepi Barat yang diduduki, tapi menekankan bahwa pemerintah persatuan baru Israel harus bernegosiasi dengan Palestina terlebih dahulu.

“Seperti yang telah kami jelaskan secara konsisten, kami siap untuk mengakui tindakan Israel untuk memperluas kedaulatan Israel dan penerapan hukum Israel ke daerah-daerah Tepi Barat yang visi tersebut diramalkan sebagai bagian dari Negara Israel,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, MEMO melaporkan.

“Kami setuju dalam konteks Pemerintah Israel setuju untuk bernegosiasi dengan Palestina sesuai dengan yang ditetapkan dalam Visi Presiden [Donald] Trump,” katanya.

Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia yakin bahwa AS akan memberi Israel persetujuan dalam waktu dua bulan untuk melanjutkan aneksasi Tepi Barat yang diduduki, sementara Palestina berpendapat aneksasi akan mengakhiri usaha damai solusi dua negara.

Baca Juga: Action Aid: Hampir Satu Juta Warga Palestina Kekurangan Pasokan Bantuan Musim Dingin

Sejak Trump menjabat, ia telah mengakui kedaulatan Israel atas keseluruhan Yerusalem yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan, terlepas dari kenyataan bahwa keputusan ini bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menganggap tanah Arab yang direbut oleh Israel pada tahun 1967 diduduki.

Palestina telah menyatakan kemarahannya atas rencana aneksasi Israel.

Israel juga mengeksploitasi dukungan ideologis buta yang dimilikinya di Gedung Putih untuk segera mencapai titik tidak bisa kembali,” kata anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi.

“Tindakan Israel mengungkap kepraktisan dan penerapan solusi dua negara. Mereka sedang mengukir masa depan konflik dan penderitaan abadi sementara juga mengancam inti dan relevansi hukum internasional dengan perdamaian dan keamanan global,” tambah wanita itu.

Baca Juga: Pasukan Israel Tangkap Direktur dan Staf RS Kamal Adwan di Gaza Utara

Menteri-menteri Luar Negeri negara Arab akan bertemu pada Kamis (30/4) untuk membahas langkah-langkah yang dapat mereka ambil jika Israel mencaplok Tepi Barat, kantor berita Wafa melaporkan.

Pertemuan akan diadakan melalui konferensi video, dan akan membahas dukungan politik, hukum dan keuangan kepada Otoritas Palestina untuk “menghadapi rencana Israel”. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: WHO: Fasilitas Kesehatan Utama Terakhir di Gaza Utara “Tidak Berfungsi”

Rekomendasi untuk Anda