Golan, MINA – Israel, Suriah dan PBB telah sepakat untuk membuka kembali penyeberangan Quneitra di Dataran Tinggi Golan pada Senin (15/10), ujar Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, Jumat (12/10).
Haley mengatakan dalam sebuah pernyataan, pembukaan penyeberangan itu “akan memungkinkan pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk meningkatkan upaya mencegah permusuhan di wilayah Dataran Tinggi Golan.” Demikian Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA.
Pasukan Pengamat PBB (UNDOF) telah memantau kawasan demiliterisasi antara Golan yang diduduki Israel dan sektor Suriah itu. sejak adanya kesepakatan keberadaan pasukan PBB itu pada 1974. Tetapi misi penjaga perdamaian ini tak dapat berfungsi dengan baik tahun-tahun terakhir ini akibat perang saudara di Suriah.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dalam perang Timur Tengah 1967 dan kembali berperang melawan Suriah di dataran tinggi strategis dalam konflik tahun 1973.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Kami mendesak Israel dan Suriah untuk memberikan pasukan perdamaian PBB akses yang mereka butuhkan serta jaminan keselamatan mereka. Kami juga meminta Suriah untuk mengambil langkah yang diperlukan sehingga UNDOF dapat dengan aman dan efektif menyebarkan dan patroli tanpa gangguan,” kata Haley.
Polisi militer dari Rusia, sekutu utama Presiden Suriah Bashar Assad, telah berpatroli di Quneitra sisi Suriah .
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengunjungi sisi Israel dari persimpangan itu pada 27 September. Dia mengatakan di masa lalu, lalu lintas melalui Quneitra antara lain pengiriman apel ke Suriah yang ditanam oleh petani Druze di Golan yang dikontrol Israel – dan kegiatan pernikahan di kedua sisi garis gencatan senjata. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu