Washington, MINA – Sebuah laporan mengeklaim bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah mempertimbangkan rencana kontroversial untuk merelokasi sekitar satu juta warga Palestina dari Gaza ke Libya.
Rencana itu dilaporkan sedang dalam “pertimbangan serius” dan telah dibahas dengan para pemimpin Libya, Al-Jazeera melaporkan pada Jumat (16/5).
Menurut laporan tersebut, sebagai imbalan atas relokasi ini, AS disebut-sebut akan mencairkan miliaran dolar dana yang telah dibekukan selama lebih dari satu dekade kepada Libya. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan final terkait rencana tersebut.
Pemerintah Israel juga dilaporkan telah diberi tahu tentang diskusi tersebut, namun tidak ada indikasi bahwa mereka terlibat langsung dalam pembahasan tersebut.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Sepakati Pertukaran Tahanan, Terbesar Selama Perang
Sementara itu, pejabat senior Hamas, Basem Naim mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya diskusi terkait relokasi warga Palestina ke Libya. Ia menegaskan bahwa warga Palestina sangat berkomitmen untuk mempertahankan tanah air mereka.
“Warga Palestina sangat mengakar di tanah air mereka, sangat berkomitmen pada tanah air dan mereka siap berjuang sampai akhir serta mengorbankan apa pun untuk mempertahankan tanah mereka, tanah air mereka, keluarga mereka, dan masa depan anak-anak mereka,” kata Naim.
Rencana ini mencuat di tengah situasi Gaza yang semakin memburuk sejak agresi Israel yang dimulai sejak Oktober 2023. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Cabut Sanksi Suriah Tanpa Beri Tahu Israel, Tel Aviv Khawatir