Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Janji Kirimkan Lebih Banyak Makanan ke Gaza usai Kunjungan Witkoff

sri astuti - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff. (Foto: X/@GamaVoice)

Washington, MINA – Utusan khusus Presiden Donald Trump menjanjikan rencana untuk mengirimkan lebih banyak makanan ke Gaza setelah memeriksa pusat distribusi yang didukung AS pada Jumat (1/8), sementara PBB mengatakan pasukan Israel telah membunuh ratusan warga Palestina yang kelaparan, yang menunggu bantuan selama dua bulan terakhir.

Kunjungan utusan AS Steve Witkoff ini dilakukan menyusul laporan dari kelompok advokasi global Human Rights Watch, yang menuduh pasukan Israel memimpin “pertumpahan darah rutin” di dekat titik-titik bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS. The New Arab melaporkan.

Kantor hak asasi manusia PBB di wilayah Palestina mengatakan, setidaknya 1.373 warga Palestina yang mencari bantuan di Gaza telah tewas sejak 27 Mei, 105 di antaranya dalam dua hari terakhir bulan Juli.

“Sebagian besar pembunuhan ini dilakukan oleh militer Israel,” kata kantor PBB tersebut, merinci jumlah korban tewas menjadi 859 orang tewas di dekat lokasi GHF dan 514 orang tewas di sepanjang rute yang digunakan oleh konvoi PBB dan badan bantuan.

Baca Juga: Pejuang Gaza Tetap Beri Makan Sandera Israel, Meski Mereka Sendiri Kelaparan

Witkoff mengatakan ia telah menghabiskan lebih dari lima jam di Gaza, dalam sebuah unggahan daring yang disertai foto dirinya mengenakan rompi pelindung dan bertemu staf di pusat distribusi GHF.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberi Trump “pemahaman yang jelas tentang situasi kemanusiaan dan membantu menyusun rencana untuk mengirimkan bantuan makanan dan medis kepada rakyat Gaza,” kata Witkoff.

GHF sebagian besar menggantikan sistem distribusi bantuan yang telah lama dipimpin PBB di Gaza, tepat ketika Israel pada akhir Mei mulai melonggarkan blokade bantuan selama lebih dari dua bulan yang memperburuk kekurangan yang ada.

Badan pertahanan sipil Gaza menyatakan 22 orang syahid akibat tembakan dan serangan udara Israel pada Jumat, termasuk delapan orang yang sedang menunggu untuk menerima bantuan makanan.

Baca Juga: Pejuang Palestina Rilis Rekaman Serangan terhadap Pasukan Israel

Dalam laporannya tentang pusat-pusat GHF, Human Rights Watch menuduh militer Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

“Pasukan Israel tidak hanya sengaja membuat warga sipil Palestina kelaparan, tetapi mereka sekarang menembaki mereka hampir setiap hari karena mereka mati-matian mencari makanan untuk keluarga mereka,” kata Direktur Krisis dan Konflik HRW, Belkis Wille.

“Pasukan Israel yang didukung AS dan kontraktor swasta telah menerapkan sistem distribusi bantuan yang cacat dan termiliterisasi yang telah mengubah distribusi bantuan menjadi pertumpahan darah yang rutin,” tambahnya.

Pada Kamis, Witkoff mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Setelah berdiskusi dengan Witkoff, Netanyahu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul, yang memperingatkan bahwa “bencana kemanusiaan di Gaza berada di luar imajinasi.”

Baca Juga: Media Iran Laporkan Kota-Kota Israel Dilanda Kebakaran dan Ledakan Listrik

Wadephul mendesak Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan medis. guna mencegah kelaparan massal menjadi kenyataan. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Dalam Dua Hari, Tentara Israel Bunuh 100 Warga Gaza Pencari Bantuan Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda