Washington, MINA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis berjanji pada Jumat (29/6), untuk mempertahankan dan memperkuat aliansi keamanan dengan Jepang di tengah kekhawatiran pembicaraan dengan Korea Utara yang dapat mempermudah komitmen keamanan Washington di wilayah tersebut.
Dalam pertemuan dengan para pejabat Jepang, Mattis berusaha untuk mengatasi kekhawatiran Tokyo bahwa kepentingannya keamanan dapat tertinggal dalam mendorong Presiden Donald Trump untuk mencapai kesepakatan denuklirisasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
“Kami berada di tengah-tengah negosiasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sekarang dengan Korea Utara, tetapi dalam waktu yang dinamis ini, aliansi antara Jepang dan AS berdiri teguh,” Mattis bersikeras kepada Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera.
“Ada kepastian antara kami berdua, kami berdiri teguh,” Ia berjanji, seperti dikutip MINA dari Worldbulletin.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Sekutu regional tertangkap oleh pengumuman Trump yang tidak terduga pada 12 Juni untuk latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan yang sebelumnya dianggap sebagai langkah penting menahan ancaman Korea Utara.
Menyusul pertemuan bersejarah di Singapura antara Trump dan Kim, presiden AS mengatakan dia ingin menghentikan latihan, mereka “provokatif”. Tetapi sekutu AS tampaknya tidak diperingatkan sebelumnya.
Mattis mengatakan, keputusan itu diambil “untuk menciptakan kedamaian bagi para diplomatnya bisa bernegosiasi di semenanjung utara.”
“Kami mempertahankan sikap kolaboratif yang kuat, untuk memastikan para diplomat kami terus bernegosiasi dari posisi kekuatan yang tidak diragukan lagi,” katanya.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Onodera mengatakan, latihan ini sangat “penting untuk mencptakan stabilitas kawasan tersebut,” tetapi ia mengakui bahwa keputusan untuk menangguhkan mereka berharga untuk upaya diplomatik agar Kim melepaskan ancaman nuklirnya. (T/R03/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu