Washington, 24 Ramadhan 1437/29 Juni 2016 (MINA) – Amerika Serikat pada Selasa (28/6/2016) beberapa saat setelah bom mengguncang bandara Ataturk Istanbul, Turki, mengecam apa yang disebutnya serangan “keji” bom dan senjata itu, dan berjanji akan “teguh” mendukung pemerintah Turki.
“Bandara Internasional Ataturk, seperti Bandara Brussels yang diserang awal tahun ini, adalah simbol hubungan internasional dan ikatan yang mengikat kita bersama,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest dalam sebuah pernyataan, yang dirilis World Bulletin.
“Kami tetap setia mendukung Turki, sekutu NATO kami dan mitra, bersama dengan semua teman-teman dan sekutunya di seluruh dunia, karena kami terus menghadapi ancaman terorisme,” ujar Earnest.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner mengatakan serangan terbaru itu “hanya bertujuan untuk membunuh dan melukai warga sipil tak berdosa.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Serangan seperti itu hanya akan memperkuat tekad kami untuk bekerja dengan pemerintah Turki untuk melawan terorisme dan mendukung semua orang di seluruh wilayah yang bekerja untuk mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi,” katanya dalam sebuah pernyataan. (P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama