Washington, MINA – Pentagon telah mengirim 2.000 marinir dan pelaut ke perairan lepas pantai Israel sebagai bagian dari “unjuk kekuatan” di wilayah tersebut, CNN melaporkan, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Dikutip dari rt.com, langkah ini dilakukan di tengah pertempuran antara Israel dan pejuang Palestina, yang telah merenggut ribuan nyawa pada bulan ini.
Misi tersebut dipimpin oleh Unit Ekspedisi Marinir ke-26 yang elit, “pasukan respons cepat” menuju Israel dengan menaiki USS Bataan, sebuah kapal serbu amfibi yang sebelumnya ditempatkan di Teluk Oman, kata para pejabat kepada outlet tersebut pada Senin (16/10).
Mereka tidak merinci tujuan pasti unit tersebut, atau mengatakan apakah unit tersebut akan bergabung dengan dua kelompok kapal induk AS yang saat ini berada di Mediterania Timur.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pengerahan angkatan laut tersebut dilaporkan dimaksudkan untuk “mengirimkan pesan pencegahan kepada Iran dan kelompok Hizbullah di Lebanon.” Beberapa kapal perang AS baru-baru ini berpatroli di perairan dekat Iran.
Secara terpisah, pada hari Ahad (15/10) Menteri Pertahanan Lloyd Austin memerintahkan 2.000 tentara lainnya untuk bersiap menghadapi potensi misi “dukungan medis dan logistik” di Israel, menurut beberapa kantor berita.
Namun, staf Pentagon menekankan bahwa perintah tersebut tidak menjamin keterlibatan langsung AS dalam konflik dengan kelompok pejuang Hamas yang berbasis di Gaza, dan menyatakan bahwa Gedung Putih “tidak ingin memberikan kesan bahwa pasukan Amerika dapat terlibat dalam perang panas.”
The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan persiapan tersebut, juga menyatakan bahwa pasukan tersebut akan ditugaskan untuk “memberi nasihat dan dukungan medis” dan “tidak dimaksudkan untuk bertugas dalam peran tempur.”
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Sebanyak 2.000 tentara tersebut kini ditempatkan di wilayah yang luas, termasuk di Timur Tengah dan Eropa, tetapi telah diberitahukan untuk dikerahkan dalam waktu 24 jam jika diperlukan. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia