Washington, MINA – Munisi tandan yang dipasok AS dan sekutu yang diperuntukkan mendukung serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung terhadap Rusia telah dikirim ke negara yang dilanda perang itu, Pentagon mengkonfirmasi pada Kamis (13/7).
Letnan Jenderal Douglas Sims, Direktur Operasi untuk Kepala Staf Gabungan, mengatakan, amunisi yang dipasok AS sudah ada di Ukraina setelah diumumkan awal bulan ini sebagai bagian dari paket senjata senilai $800 juta.
Lebih dari 100 negara telah menandatangani konvensi tahun 2008 untuk melarang produksi, penimbunan, penggunaan dan transfer bom curah, yang melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di wilayah yang luas. Anadolu Agency melaporkan.
Amunisi “Dud” atau bom kecil yang gagal meledak telah membunuh dan melukai warga sipil di berbagai medan perang tempat mereka dijatuhkan, kadang-kadang beberapa dekade setelah mereka dijatuhkan.
Baca Juga: Media Inggris: Perang Israel di Gaza Gagal Capai Tujuan, Hamas Masih Berkuasa
Itu terutama terjadi di Asia Tenggara di mana AS menjatuhkan ratusan juta bom curah selama perang Vietnam.
Presiden AS Joe Biden secara terpisah menandatangani perintah eksekutif baru, yang membuka pintu bagi sekitar 3.000 cadangan militer AS yang dikirim untuk mendukung kegiatan militer yang sedang berlangsung di Eropa, yang dimulai sebagai tanggapan atas perang Rusia di Ukraina.
Juru bicara Pentagon Brigjen Jenderal Patrick Ryder menambahkan bahwa perintah Biden “memberikan akses tambahan ke pasukan cadangan”, termasuk Garda Nasional dan Cadangan Militer.
Mengenai perang di Ukraina sendiri, dia mengatakan, intelijen AS mengindikasikan Grup Wagner saat ini tidak melakukan operasi signifikan di Ukraina setelah melancarkan upaya pemberontakan terhadap kepemimpinan militer Rusia. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Tiba di AS untuk Bertemu dengan Trump
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Berlakukan Tarif Dagang Tinggi kepada Kanada, Meksiko dan Tiongkok