Seoul, MINA – Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang, Senin (3/4) resmi memulai latihan militer maritim bersama selama dua hari, yang berfokus pada langkah antisipasi kapal selam dan pelatihan pencarian dan penyelamatan.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, latihan tersebut digelar di perairan selatan Semenanjung Korea yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir Amerika, USS Nimitz.
“Latihan anti-kapal selam digelar untuk meningkatkan kemampuan respons Korea Selatan, AS, serta Jepang terhadap ancaman bawah laut dari Korea Utara, termasuk dari rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam,” kata Kemhan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, demikian Anadalu Agency.
Latihan semacam itu juga sempat diadakan pada September lalu.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Pyongyang bulan lalu mengklaim bahwa militernya menguji senjata nuklir bawah air baru yang mampu menciptakan tsunami radioaktif berskala super selama latihan militer tiga hari.
Seoul telah mengerahkan kapal perusak Yulgok YiYi, Choe Yeong, dan Daejoyeong untuk latihan di samping kapal pendukung tempur Soyang.
Washington telah mengirim kapal induk dan dua kapal perusak, USS Wayne E. Meyer dan USS Decatur, sementara kapal perusak JS Umigiri Tokyo ikut serta dalam latihan tersebut.
“Latihan anti-kapal selam akan berfokus pada peningkatan kemampuan negara untuk mendeteksi, melacak, berbagi informasi, dan mengalahkan ancaman bawah laut dari Korut,” kata Seoul.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Korea Selatan mengatakan angkatan laut dari tiga negara itu juga akan mengadakan latihan pencarian dan penyelamatan, yang diadakan terakhir kali pada 2016 yang awalnya dimulai pada tahun 2008.
Latihan yang dilakukan ketiga negara akan mempraktekkan “prosedur seperti penyelamatan segera orang yang tenggelam dan perawatan darurat serta pemindahan penumpang jika terjadi kecelakaan laut. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan