Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) ingin terus melanjutkan dukungannya terhadap koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang Yaman.
AS akan tetap terlibat dalam upaya untuk memerangi pengaruh Iran dan apa yang mereka sebut militansi ekstremis di negara Arab, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri pada Ahad (9/12), Reuters melaporkan.
Bulan lalu, Senat memilih untuk memajukan resolusi mengakhiri dukungan militer AS, yang mencakup penjualan senjata dan pembagian intelijen untuk koalisi dalam menghadapi milisi Houthi.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Ada tekanan kepada kami untuk menarik diri dari konflik atau menghentikan dukungan kami terhadap koalisi, yang sangat ditentang dari sisi administrasi,” kata Timothy Lenderking, Wakil Asisten Sekretaris untuk Wilayah Teluk Arab. MEMO melaporkan.
“Kami percaya bahwa dukungan untuk koalisi masih diperlukan. Ini mengirimkan pesan yang salah jika kami menghentikan dukungan kami,” katanya pada forum keamanan di Uni Emirat Arab (UEA).
AS bulan lalu menghentikan pengisian bahan bakar pesawat koalisi. Koalisi telah disalahkan atas serangan udara yang telah menewaskan ribuan warga sipil di Yaman.
Kepercayaan pejabat AS terhadap dukungan berlanjut muncul ketika Swedia menjadi tuan rumah perundingan perdamaian pertama yang dipimpin PBB dalam dua tahun antara pihak yang bertikai di Yaman.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Pada saat yang sama, para pemimpin Teluk Arab mengadakan pertemuan tahunan di Riyadh, yang juga membahas konflik Yaman.
Lenderking mengatakan, pembicaraan damai yang diluncurkan pekan lalu merupakan “langkah pertama yang penting” dalam mengakhiri konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang menghadapi kelaparan.
Dia mengatakan, prosesnya tidak akan mudah, tetapi ada tanda-tanda pembicaraan konstruktif dan bahwa Washington menginginkan hasil konkret dari pertemuan-pertemuan yang difokuskan pada langkah-langkah membangun kepercayaan dan badan pemerintahan transisional.
“Kami menginginkan Yaman yang stabil dan bersatu dan bukannya mengurangi stabilitas regional dan global,” ujarnya.
“Tidak ada tempat di masa depan Yaman untuk ancaman yang didukung Iran ke Arab Saudi, UEA dan tempat-tempat ekonomi internasional yang penting,” katanya, seraya menambahkan bahwa koalisi itu juga untuk memerangi gerilyawan Al-Qaida dan ISIS di Yaman.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Yaman merupakan negara di Semenanjung Arab, terletak di sebelah selatan muara Laut Merah, salah satu rute perdagangan terpenting di dunia untuk tanker minyak. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza