Washington, D.C, MINA – Pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengenai Wakil Presiden AS Kamala Harris telah menciptakan badai diplomatik.
Pejabat AS dilaporkan marah dan Menlu Israel harus mengeluarkan klarifikasi lewat Twitter.
Perselisihan dimulai pada hari Selasa (7/6), ketika Harris mengatakan Israel membutuhkan “peradilan independen” di sebuah acara yang menandai peringatan 75 tahun berdirinya Israel. The New Arab melaporkan, Kamis (8/6).
Pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mendorong perombakan yudisial kontroversial yang membatasi kekuasaan Mahkamah Agung negara itu.
Baca Juga: Pakistan-India Masih Saling Serang, Warga Sipil Tewas
Cohen menanggapi dengan mengatakan Harris tidak mengetahui proposal perombakan pemerintah Israel.
“Jika Anda bertanya apa yang mengganggunya dalam reformasi, dia tidak akan dapat memberi tahu Anda bahkan satu klausul yang mengganggunya,” kata Cohen kepada wartawan saat berkunjung ke Korea Selatan.
Televisi Saluran 12 Israel melaporkan para pejabat AS menanggapi dengan marah pernyataan Cohen yang dianggap meremehkan.
AS telah berulang kali mengkritik proposal perombakan yudisial, yang menyebabkan protes besar-besaran di Tel Aviv dan kota-kota Israel lainnya.
Baca Juga: Cina dan Rusia Tekankan Perluasan Kerja Sama untuk Stabilitas di Afghanistan
Duta Besar AS untuk Israel Thomas Nides mengamati bahwa Harris “mengatakan hal-hal yang dikatakan pemerintah di setiap kesempatan mengenai nilai dan kebijakan bersama. Harris adalah pendukung kuat Israel”.
Cohen terpaksa mengklarifikasi pernyataannya, mengatakan, “sangat menghormati sekutu kami Amerika Serikat dan untuk Wakil Presiden Harris, seorang teman sejati Israel.”
Namun, dia menambahkan perombakan yudisial adalah “masalah internal”.
Aliansi AS-Israel semakin tegang sejak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkuasa sebagai pemimpin pemerintah sayap kanan Israel, yang telah memperluas pemukiman di Tepi Barat dan meningkatkan kekerasan terhadap warga Palestina. (T/R7/P
Baca Juga: Konflik India-Pakistan: Penerbangan Masih Terganggu pada Hari Ketiga
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Pecat Seribu Tentara Transgender, Pentagon Beri Batas Waktu 30 Hari