New York, MINA – Amerika Serikat (AS) memilih memveto menentang resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menyerukan untuk melindungi warga sipil Palestina, sehingga rancangan resolusi yang sudah tiga kali direvisi itu gagal lolos.
AS pun menjadi satu-satunya negara anggota yang mendukung tindakannya sendiri mengutuk Hamas atas kekerasan yang baru-baru ini terjadi di Jalur Gaza, demikian Al Jazeera melaporkan.
AS adalah salah satu negara dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang mempunyak hak veto. Empat negara lainnya adalah Rusia, Inggris, Perancis dan China,
Sebanyak 122 orang Palestina telah tewas dan lebih 13.000 lainnya terluka oleh pasukan Israel selama protes damai selama berpekan-pekan di Jalur Gaza sejak 30 Maret.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Di antara para korban adalah para profesional medis dan jurnalis. Korban tewas terbaru adalah seorang relawan medis wanita bernama Razan Ashraf Najjar (21 tahun) pada Jumat sore waktu Palestina.
Voting DK PBB yang diadakan pukul 3 Jumat (1/6) sore waktu New York tersebut menghasilkan 10 negara mendukung resolusi dan empat lainnya abstain, yaitu Inggris Polandia, Belanda dan Ethiopia.
Sementara AS, sekutu utama Israel, adalah satu-satunya negara yang menentang resolusi.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menggambarkan resolusi itu “sangat berat sebelah”. Ia menyalahkan sebagian besar penderitaan rakyat Palestina disebabkan oleh gerakan Hamas yang menjalankan pemerintaan di Jalur Gaza. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina