Washington, MINA – AS memimpin kecaman global atas serangan rudal balistik Houthi di Arab Saudi, Ahad (5/9).
Milisi Houthi meluncurkan tiga rudal balistik ke arah Kerajaan pada hari Sabtu (4/9), dua menargetkan kota barat daya Najran dan Jazan. Rudal ketiga diluncurkan ke Dammam di Provinsi Timur. Namun, semua dicegat oleh sistem pertahanan udara Saudi, Arab News melaporkan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan itu, menyebutnya “sama sekali tidak dapat diterima” dan mengatakan “serangan ini mengancam kehidupan penduduk Kerajaan, termasuk lebih dari 70.000 warga AS.”
Dia kembali mendesak Houthi untuk segera menyetujui gencatan senjata yang komprehensif dan menghentikan serangan lintas batas dan di dalam Yaman, khususnya serangan mereka di Marib, yang memperburuk krisis kemanusiaan dan memperpanjang konflik.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Houthi harus mulai bekerja menuju solusi diplomatik yang damai di bawah naungan PBB untuk mengakhiri konflik ini,” tambah Blinken.
Kedutaan Besar AS di Riyadh juga mengatakan, “dengan tegas mengutuk serangan rudal Houthi baru-baru ini di wilayah Timur Kerajaan,” dan mengatakan, “menyerang warga sipil adalah ilegal dan sama sekali tidak dapat diterima.”
“Serangan semacam itu tidak melayani tujuan militer yang sah, melainkan memperpanjang konflik di Yaman,” kata pernyataan Menteri.
AS mendesak Houthi untuk “segera menghentikan serangan tidak masuk akal ini dan mulai bekerja menuju solusi damai dan diplomatik untuk konflik tersebut.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Inggris juga mengutuk serangan Houthi. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan, “Ini adalah perilaku sembrono oleh Houthi, yang difasilitasi oleh Iran, yang mengancam warga sipil yang tidak bersalah dan menghalangi upaya menuju stabilitas regional.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata