Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Prihatin Atas Pemerintahan Sementara Afghanistan

Rudi Hendrik - Kamis, 9 September 2021 - 10:44 WIB

Kamis, 9 September 2021 - 10:44 WIB

11 Views

Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) mengatakan prihatin dengan “afiliasi dan rekam jejak” dari beberapa orang yang ditunjuk oleh Taliban untuk mengisi posisi teratas di pemerintahan sementara Afghanistan yang diumumkan pada Selasa (7/9).

Taliban telah mengumumkan pemerintahan sementara, semuanya laki-laki yang diambil secara eksklusif dari eselon dalamnya, termasuk mengangkat tokoh yang berada di bawah sanksi PBB sebagai perdana menteri dan seorang lagi sebagai menteri dalam negeri yang ada dalam daftar “terorisme” AS.

Nama-nama untuk pemerintah baru diumumkan tiga pekan setelah Taliban meraih kemenangan militer dan ketika pasukan asing pimpinan AS mundur, Al Jazeera melaporkan.

Mullah Mohammad Hasan Akhund diangkat sebagai perdana menteri sementara. Ia adalah seorang menteri senior selama pemerintahan Taliban pada era 1990-an. Kemudian salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar, diangkat sebagai wakil perdana menteri sementara. Ia adalah tokoh yang mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan AS pada tahun 2020.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Sementara salah satu pendiri jaringan Haqqani, Sirajuddin Haqqani, ditunjuk sebagai menteri dalam negeri sementara. Jaringan Haqqani diklasifikasikan sebagai kelompok “teroris” oleh Washington. Ia adalah salah satu orang yang paling dicari FBI karena keterlibatannya dalam serangan bunuh diri dan hubungannya dengan Al-Qaeda.

“Kami mencatat daftar nama yang diumumkan secara eksklusif terdiri dari individu yang menjadi anggota Taliban atau rekan dekat mereka dan tidak ada wanita. Kami juga prihatin dengan afiliasi dan rekam jejak beberapa individu,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS.

“Kami memahami bahwa Taliban telah menghadirkan ini sebagai kabinet sementara. Namun, kami akan menilai Taliban dengan tindakannya, bukan kata-katanya,” tambah juru bicara itu. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Preneur