Washington, MINA – Departemen Luar Negeri AS menyatakan keprihatinannya atas serbuan provokatif Menteri Keamanan Israel Ben Gvir ke Masjid Al-Aqsa pada Ahad (21/5).
Washington menyebut tindakan itu sebagai retorika yang menghasut, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (22/5).
Pernyataan mengatakan situs suci tidak boleh digunakan untuk tujuan politik, dan bahwa Washington meminta semua pihak untuk menghormati kesucian situs tersebut.
Pernyataan juga mengatakan, AS mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam tentang pemerintah Israel yang mengizinkan orang Israel untuk tinggal secara permanen di pemukiman Homesh di Tepi Barat utara.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Hukum Israel sendiri menetapkan bahwa pemukiman tersebut didirikan secara ilegal di tanah pribadi Palestina, lanjut pernyataan.
Pernyataan tersebut menganggap bahwa bergerak maju dengan membangun pemukiman di Tepi Barat merupakan hambatan untuk mencapai solusi dua negara, dan menganggap langkah Israel mengenai pemukiman Homesh bertentangan dengan janji pemerintah Israel saat ini kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MNA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih