AS: QATAR BERPERAN DALAM PERTUKARAN TAHANAN

Photo : Middle East Monitor (MEMO) Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki

, 6 Sya’ban 1435/3 Juni 2014 (MINA) – Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa pemerintah Qatar mempunyai peran penting dalam pembebasan Sersan Bowe Bergdahl dan lima  tawanan Taliban lainnya yang ditahan di penjara Guantanamo.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki mengatakan dalam pengarahan,  Senin (2/6), Qatar mewakili AS dalam negosiasi dengan kelompok Taliban Afghanistan. Menurut dia, AS tidak memiliki kontak langsung dengan Taliban, demikian  dilaporkan oleh Pemantau Media Timteng (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Ditanya apakah kebijakan yang dilakukan melanggar UU Otorisasi Pertahanan Nasional yang mewajibkan pemerintah AS untuk memberitahu Kongres 30 hari sebelum pembebasan tahanan di Guantanamo,Psaki mengatakan, keputusan harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin pembebasan dan pengembalian warga negara Amerika dan anggota militer yang ditahan dalam pertempuran.

“Ada kekhawatiran tentang kesehatan dan keselematannya, dan kami mengambil langkah yang diperlukan untuk segera memulangkannya,” tuturnya.

Kesepakatan itu, menurut Psaki, termasuk melakukan perjalanan dan saling berbagi informasi rutin  tentang tahanan antara kedua pemerintah.

Dia menekankan, ada jaminan yang memadai bahwa kondisi pembebasan tidak akan menimbulkan ancaman bagi keamanan AS.

Para tahanan Taliban itu tidak dibebaskan secara langsung ke Afghanistan negara asal mereka, namun diserahkan kepada pihak berwenang di Qatar. Sesuai dengan persyaratan Taliban untuk pembebasan Bergdhal, yang dibebaskan dari Guantanamo tersebut adalah Mullah Mohammad Fazl, Mullah Norullah Noori, Mohammed Nabi, Mullah Khairullah Khairkhwa dan Mullah Abdul Haq Wasiq.

Semuanya adalah pejabat  tinggi pemerintahan Taliban yang digulingkan oleh Amerika Serikat pada tahun 2001. Fazl adalah wakil menteri pertahanan, sementara Noori adalah gubernur provinsi Balkh.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintah AS tidak akan memindahkan tahanan dari Guantanamo “kecuali ancaman yang dapat mereka untuk AS dapat dikurangi.”ada

Dia mengklaim bahwa para tahanan Taliban akan “tunduk pada pembatasan terhadap gerakan dan kegiatan mereka”.

Kesepakatan itu disetujui melalui pembicaraan tidak langsung dengan komisi politik Taliban, kata pejabat it u.(T/P012/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: kurnia

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0