Damaskus, MINA – Amerika Serikat (AS) dan Rusia melanjutkan perseteruan kata-katanya tentang konflik di Suriah, setelah tim inspektur penyelidik dugaan serangan kimia dilarang masuk ke Douma, kota tempat serangan dilaporkan terjadi.
Pemerintah Rusia mengatakan bahwa tim ahli kimia dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) akan memeriksa lokasi serangan gas beracun yang dicurigai di Suriah pada hari Rabu (18/4).
Pengumuman itu muncul ketika Rusia menolak tuduhan AS bahwa militernya yang ada di Douma merusak bukti dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah pada 7 April.
“Besok (Selasa) layanan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa … akan menguji rute. Dan pada hari Rabu adalah saat kami merencanakan kedatangan para ahli OPCW,” kata seorang pejabat senior Rusia di Den Haag, Belanda, Senin (16/4), demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebelumnya, inspektur dari OPCW mengklaim telah dicegah oleh pasukan Suriah dan Rusia untuk masuk ke Douma pada Senin.
“Rusia dan Suriah belum mengizinkan akses ke Douma,” kata delegasi Inggris dalam sebuah tweet, ia menambahkan bahwa “akses tak terbatas adalah penting.”
Direktur jenderal OPCW hari Senin mengatakan, pejabat Suriah dan Rusia yang “berpartisipasi dalam pertemuan persiapan di Damaskus telah memberi tahu FFM (Misi Pencari Fakta) bahwa masih ada masalah keamanan yang tertunda untuk dikerjakan sebelum penyebaran bisa terjadi.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza