Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS-Rusia Berseteru Tentang Akses OPCW ke Situs Serangan Kimia Suriah

Rudi Hendrik - Selasa, 17 April 2018 - 11:56 WIB

Selasa, 17 April 2018 - 11:56 WIB

69 Views

Ilustrasi: inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia sedang cek peralatan di Den Haag, Belanda, Agustus 22013. (Foto: UN)

OPCW-3-300x136.jpg" alt="" width="300" height="136" /> Ilustrasi: inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia sedang cek peralatan di Den Haag, Belanda, Agustus 22013. (Foto: UN)

Damaskus, MINA – Amerika Serikat (AS) dan Rusia melanjutkan perseteruan kata-katanya tentang konflik di Suriah, setelah tim inspektur penyelidik dugaan serangan kimia dilarang masuk ke Douma, kota tempat serangan dilaporkan terjadi.

Pemerintah Rusia mengatakan bahwa tim ahli kimia dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) akan memeriksa lokasi serangan gas beracun yang dicurigai di Suriah pada hari Rabu (18/4).

Pengumuman itu muncul ketika Rusia menolak tuduhan AS bahwa militernya yang ada di Douma merusak bukti dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah pada 7 April.

“Besok (Selasa) layanan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa … akan menguji rute. Dan pada hari Rabu adalah saat kami merencanakan kedatangan para ahli OPCW,” kata seorang pejabat senior Rusia di Den Haag, Belanda, Senin (16/4), demikian Al Jazeera melaporkan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Sebelumnya, inspektur dari OPCW mengklaim telah dicegah oleh pasukan Suriah dan Rusia untuk masuk ke Douma pada Senin.

Rusia dan Suriah belum mengizinkan akses ke Douma,” kata delegasi Inggris dalam sebuah tweet, ia menambahkan bahwa “akses tak terbatas adalah penting.”

Direktur jenderal OPCW hari Senin mengatakan, pejabat Suriah dan Rusia yang “berpartisipasi dalam pertemuan persiapan di Damaskus telah memberi tahu FFM (Misi Pencari Fakta) bahwa masih ada masalah keamanan yang tertunda untuk dikerjakan sebelum penyebaran bisa terjadi.” (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Internasional
Internasional
Asia