Hangzhou, Cina, 3 Dzulhijjah 1437/5 September 2016 (MINA) – Amerika Serikat (AS) dan Rusia pada Ahad (4/9) gagal menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata di Suriah.
Delegasi kedua negara telah berusaha untuk mengamankan gencatan senjata antara pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar Al-Assad dan opoisisi moderat.
Tujuan gencatan senjata untuk memperluas akses kemanusiaan kepada ratusan ribu warga sipil yang terperangkap dalam baku tembak kedua pihak.
Sikap terhadap pihak di luar kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) dan Al-Qaeda, pemerintah Moskow dan Washington memiliki pandangan yang bertentangan.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
“Terlalu dini bagi kami untuk mengatakan bahwa ada jalan yang jelas ke depan, tapi ada kemungkinan setidaknya bagi kami untuk membuat beberapa kemajuan,” kata Presiden AS Barack Obama pada Ahad di sela-sela KTT ekonomi G20 di Hangzhou, Cina, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Negosiasi antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ditetapkan untuk dilanjutkan di Cina pada Senin.
Pemerintah Moskow telah mendukung Assad dan jet tempur Rusia menargetkan pasukan oposisi selama hampir satu tahun, sementara Washington mendukung beberapa kelompok oposisi yang berperang di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah.
Negosiator berharap kesepakatan bisa terjadi seiring berlangsungnya G20. (T/P001/P4)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)