Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS: Rusia Gunakan Ekspor Makanan Ukraina sebagai ‘Pemerasan’

Rudi Hendrik - Selasa, 7 Juni 2022 - 16:59 WIB

Selasa, 7 Juni 2022 - 16:59 WIB

10 Views

Pelabuhan Odessa, Ukraina. (CruisseMapper))

Washington, MINA – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba menggunakan ekspor pertanian Ukraina sebagai “pemerasan” terhadap Barat, Senin (6/6).

Diplomat tinggi AS itu mengatakan, ada sekitar 20 juta ton gandum yang disimpan di silo dekat Odessa, di kapal yang sudah diisi dan berlabuh di kota pelabuhan. Namun, blokade Rusia telah mencegah kapal itu pergi dan membawa bahan makanan penting ke pasar di tengah krisis global, Anadolu Agency melaporkan.

“Ini semua disengaja. Kita tahu bahwa Presiden Putin menghentikan pengiriman makanan, dan secara agresif menggunakan mesin propagandanya untuk membelokkan atau mendistorsi tanggungjawab, karena dia berharap itu akan membuat dunia menyerah padanya dan mengakhiri sanksi,” kata Blinken.

“Ini pemerasan,” katanya.

Baca Juga: Budidaya Opium Afghanistan Turun 20% pada 2025

Taktik itu sama saja dengan “mengekspor kelaparan dan penderitaan ke luar Ukraina,” tuduhnya, menunjuk secara khusus pada efek merusak dari krisis pangan di Afrika.

“Kami tidak sabar menunggu Presiden Putin melakukan hal yang benar,” kata Blinken.

Ukraina sering disebut sebagai “keranjang roti” global, merupakan pengekspor gandum terbesar kelima di dunia, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pejabat PBB pada hari Jumat memperingatkan keamanan pangan dunia yang terancam setelah 100 hari perang Rusia-Ukraina, dengan mengatakan bahwa itu menimbulkan ancaman kelaparan, destabilisasi, dan migrasi massal di seluruh dunia ketika Rusia memblokade pelabuhan Laut Hitam yang biasanya mengirim biji-bijian ke dunia. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: Utusan AS Ungkap Ada Negara Baru Siap Normalisasi Hubungan dengan Israel

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Koalisinya Terancam Bubar, Netanyahu Desak RUU Pengecualian Wajib Militer Segera Disahkan

Rekomendasi untuk Anda