Jenewa, 8 Dzulqa’dah 1437/10 September 2016 (MINA) – Amerika Serikat (AS) dan Rusia memuji kesepakatan mereka yang menjadi terobosan baru untuk menempatkan proses perdamaian Suriah kembali ke jalur, termasuk gencatan senjata nasional yang efektif selama hari Senin mendatang.
“Hari ini, Sergei Lavrov dan saya, atas nama presiden dan negara kami, menyeru setiap pemangku kepentingan Suriah untuk mendukung rencana bahwa Amerika Serikat dan Rusia telah sepakat, untuk membawa bencana konflik ini cepat diakhiri, mungkin melalui proses politik,” kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Sabtu (10/9) di Jenewa, Swiss.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, meskipun terus ada ketidakpercayaan, kedua belah pihak telah mengembangkan lima dokumen yang akan memungkinkan terciptanya koordinasi dalam memerangi kelompok bersenjata dan menghidupkan kembali gencatan senjata yang gagal di Suriah.
“Semua ini menciptakan kondisi yang diperlukan untuk memulai kembali proses politik yang telah mengulur-ulur waktu yang lama,” kata Lavrov dalam konferensi pers, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pemerintah Rusia adalah pendukung kuat pemerintah Presiden Suriah Bashar Al-Assad, sementara AS di balik koalisi kelompok oposisi yang justeru ingin menumbangkan Assad dari kekuasaan.
Menurut Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, sudah sekitar 400.000 orang yang tewas dalam konflik di negara itu dan jutaan orang lainnya mengungsi. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata