Washington, MINA – Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price pada jumpa pers Kamis (11/2) mengklarifikasi bahwa sanksi yang dijatuhkan Washington terhadap para pemimpin Houthi tetap ada.
AS sebelumnya telah mencabut Houthi dari daftar teroris.
Price seperti dikutip Anadolu Agency menegaskan, mereka “salah” jika mengira pencabutan mereka dari daftar teroris, dimaksudkan untuk membiarkan mereka melanjutkan operasi militer.
Pada 4 Februari lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan, dalam pidatonya di televisi, perang di Yaman harus dihentikan dan mengumumkan berakhirnya dukungan Washington untuk operasi militer koalisi pimpinan Saudi di negara yang dilanda perang itu.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Menurut pengamat, selama beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat telah memihak koalisi militer pimpinan Saudi sejak 2015, untuk mendukung pemerintah Yaman dalam menghadapi Houthi yang didukung oleh Iran.
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengadopsi, di akhir mandatnya, sebuah resolusi yang mengklasifikasikan kelompok Houthi sebagai “organisasi teroris” dan menjatuhkan sanksi pada sejumlah pemimpinnya, tapi pemerintahan Biden, pada 22 Januari lalu mengumumkan, sedang dalam proses peninjauan status itu. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas