Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) menjatuhkan enam bom penghancur bunker di fasilitas nuklir Fordo, dan melakukan puluhan serangan rudal jelajah berbasis kapal selam di dua lokasi lain, saat menargetkan program nuklir Iran, menurut sebuah laporan Sabtu (21/6) malam.
Dilansir dari Anadolu, Fox News mengatakan Presiden AS Donald Trump merinci serangan tersebut kepada pembawa acara TV Sean Hannity, dengan mengatakan bahwa masing-masing bom penghancur bunker berbobot 15 ton, dijatuhkan dari pesawat pengebom siluman B-2 Amerika.
Secara keseluruhan, 30 rudal jelajah Tomahawk ditembakkan dari kapal selam AS di fasilitas nuklir di Natanz dan Isfahan, tambahnya.
Trump mengonfirmasi serangan tersebut pada Sabtu dan mengatakan, “muatan penuh” bom dijatuhkan di lokasi nuklir “utama” Iran di Fordo, dan serangan tambahan dilakukan pada fasilitas di Natanz dan Isfahan. Semua pesawat tempur Amerika meninggalkan wilayah udara Iran, katanya.
Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Bereaksi atas Serangan AS ke Iran
“Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di Dunia yang dapat melakukan ini,” tulis Trump di media sosial. “SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini.”
Fasilitas nuklir Fordo adalah situs pengayaan uranium bawah tanah di dekat Qom, instalasi nuklir Iran yang terdalam dan paling kuat yang dirancang untuk menahan serangan udara konvensional.
Iran telah memperingatkan Trump dengan keras agar tidak terlibat dalam konflik dengan Israel, dengan mengatakan jika AS secara langsung memasuki permusuhan, itu akan menyebabkan “konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki.”
Sebelumnya, Trump telah berulang kali mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Teheran dan menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir, sesuatu yang telah berulang kali dibantah Iran dan menegaskan bahwa mereka tidak berniat membuat senjata nuklir. []
Baca Juga: AS Ikut Serang Iran, Krisis Timur Tengah Semakin Memanas
Mi’raj News Agency (MINA)