Sanaa, MINA – Kelompok Houthi Yaman menyatakan kesiapannya untuk menargetkan kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah setelah Washington bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap Iran.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Houthi, Yahya Saree, Sabtu (21/6), sebagaimana dikutip dari laman Al Arabiya.
“Jika Amerika Serikat terlibat dalam serangan dan agresi terhadap Iran bersama dengan musuh Israel, kami akan menargetkan kapal-kapalnya dan kapal-kapal perangnya di Laut Merah,” tegas Saree.
Saree menuding Israel, dengan dukungan AS berupaya menguasai penuh kawasan Timur Tengah dan menyingkirkan Iran yang dianggap sebagai penghalang ambisi tersebut. Ia menekankan bahwa setiap tindakan agresi AS bersama Israel terhadap Iran tidak akan dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: Lagu Rohingya Pertama Buatan AI Tayang Perdana di Platform Digital “Zita”
Kelompok Houthi telah lama menunjukkan keberanian dalam menghadapi Israel. Sejak serangan Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, Houthi mengintensifkan aksinya dengan menyerang kapal-kapal Israel maupun kapal berbendera Amerika yang melintas di Laut Merah. Serangan ini dilakukan menggunakan rudal dan pesawat nirawak, menyebabkan sejumlah perusahaan kargo internasional menghindari rute tersebut.
Pada Januari 2024, AS dan Inggris merespons dengan menyerang basis Houthi di Yaman. Namun, kelompok tersebut menegaskan bahwa serangan tersebut tidak akan mengurangi dukungan mereka terhadap Palestina. Houthi bahkan diketahui turut meluncurkan serangan udara ke wilayah Israel sebagai bentuk solidaritas perlawanan.
Konflik yang semakin meluas ini memperburuk situasi keamanan di kawasan, terutama di Laut Merah yang merupakan jalur strategis perdagangan global. Para pengamat mengkhawatirkan potensi eskalasi lebih besar yang dapat memengaruhi stabilitas regional. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Desak Umat Islam Dukung Percepatan Kemerdekaan Palestina