AS: Serangan ke Rumah Sakit di Afghanistan Bukan Kejahatan Perang

Washington, 22 Rajab 1437/30 April 2016 (MINA) – Militer (AS) mengatakan bahwa serangan udara mematikan pada rumah sakit yang dikelolah oleh relawan () di tahun lalu adalah memang kesalahan tapi itu bukan kejahatan perang.

Jenderal Joseph Votel mengatakan pada Jumat (29/4) saat mempresentasikan hasil penyelidikan internal atas insiden 3 Oktober di kota Kunduz, Afghanistan utara bahwa itu kesalahan manusia dan teknis.

Setidaknya 42 orang, termasuk 24 pasien, 14 staf dan empat perawat tewas dan 37 lainnya luka-luka dalam serangan udara oleh AS yang menghancurkan gedung rumah sakit MSF dan menuai kecaman luas dari kelompok hak asasi manusia.

“Personil yang terlibat tidak tahu bahwa mereka menembak fasilitas medis,” simpul laporan investigasi tersebut. “Target yang dimaksudkan adalah lokasi yang dikendalikan pemberontak kira-kira 400 meter dari MSF Trauma Center.”

Jenderal Votel mengatakan kepada wartawan di Pentagon, di rumah sakit ada satu bangunan lain yang dikendalikan oleh Taliban, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia menambahkan, rumah sakit adalah bangunan yang tidak ditargetkan, tapi awak pesawat tidak mengetahui karena ada masalah dengan sistem radio.

“Penyelidikan menetapkan bahwa semua anggota dari kedua angkatan darat dan kru udara AC-130 tidak menyadari bahwa pesawat menembaki sebuah fasilitas medis,” kata Votel.

Sementara itu, MSF mengatakan tidak puas dengan hasil investigasi yang dilakukan hanya oleh militer, bukan oleh sebuah badan independen.

Presiden MSF Meinie Nicolai mengatakan dalam sebuah pernyataan, AS tidak bisa melarikan diri dari tanggung jawab mereka di medan perang hanya dengan mengesampingkan niat untuk menyerang bangunan yang dilindungi. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.