Washington, MINA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel yang “kejam” terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat yang diduduki “tidak dapat diterima dan harus dihentikan,” setelah satu orang tewas dalam serangan massa Yahudi di sebuah desa kecil Palestina.
“Serangan oleh pemukim yang kejam terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat tidak dapat diterima dan harus dihentikan,” kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri kepada Anadolu, Jumat (16/8).
Juru bicara yang tidak disebutkan namanya tersebut, menambahkan, AS juga menyambut baik laporan bahwa tentara Israel menangkap seorang warga Israel yang diduga terlibat dalam serangan tersebut.
“Kami mendorong otoritas Israel untuk mengambil tindakan guna melindungi semua komunitas dari bahaya, termasuk campur tangan dan menghentikan kekerasan tersebut. Kami mendesak Israel dan Otoritas Palestina untuk melakukan segala yang mungkin guna meredakan ketegangan dan meminta pertanggungjawaban semua pelaku kekerasan tersebut,” tambah juru bicara tersebut.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Pada Kamis malam, pemukim Israel menewaskan seorang warga Palestina, melukai yang lain dengan serius, dan membakar empat rumah serta enam kendaraan milik warga Palestina dalam penyerbuan ke Desa Jit di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Radio Angkatan Darat Israel.
Menurut saksi mata, pemukim ilegal Israel menyerbu Desa Jit, yang terletak di sepanjang jalan utama antara Nablus dan Qalqilya, menembaki penduduk, melempari rumah dengan batu, dan membakar sedikitnya satu rumah serta beberapa kendaraan.
Para saksi juga mengatakan pasukan Israel memberikan perlindungan kepada para pemukim dan mencegah kendaraan pertahanan sipil Palestina memasuki kota.
Mengutip sumber keamanan Israel, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa lebih dari 100 pemukim menyerbu desa.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Sumber tersebut mengatakan para pemukim membakar empat rumah dan enam kendaraan milik warga Palestina sambil melemparkan batu dan bom molotov ke penduduk dan properti mereka.
“Insiden tersebut berakhir tanpa penangkapan apa pun, sementara beberapa warga Palestina menderita menghirup gas air mata” yang ditembakkan oleh tentara Israel, tambahnya.
Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel telah melakukan penggerebekan rutin di Tepi Barat, yang meningkat dengan dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Setidaknya 632 warga Palestina telah tewas dan hampir 5.400 lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan. []
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Mi’raj News Agency (MINA)