Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS: Serangan Pemukim Yahudi di Tepi Barat Harus Dihentikan

Nur Hadis - Selasa, 19 Desember 2023 - 15:51 WIB

Selasa, 19 Desember 2023 - 15:51 WIB

8 Views

Tel Aviv, MINA – Serangan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi ekstremis Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki “harus dihentikan,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

“Serangan pemukim ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan dan mereka yang melakukan kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Austin pada konferensi pers bersama rekannya dari Israel, Yoav Gallant di Tel Aviv.

Austin sedang dalam tur Timur Tengah ke Bahrain, Qatar dan pendudukan Israel. Dia dan Gallant membahas perang yang sedang berlangsung di Gaza, perlindungan warga sipil dan serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh Houthi Yaman.

“Saya juga membahas perlunya mengambil tindakan segera untuk menstabilkan Tepi Barat,” kata Menteri Pertahanan AS.

Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida

Namun, ia juga menegaskan kembali bahwa dukungan AS terhadap keamanan Israel “tak tergoyahkan.”

Dia mengatakan bahwa Washington akan terus mendorong “tanpa henti” agar para sandera di Jalur Gaza dapat kembali dengan selamat.

Austin menekankan bahwa melindungi warga sipil Palestina di Gaza, yang dilanda serangan Israel selama berpekan-pekan, adalah “kewajiban moral dan keharusan strategis.”

Serangan udara dan darat pendudukan Israel di Jalur Gaza sejak serangan aksi perlawanan Hamas pada 7 Oktober telah menimbulkan lebih dari 19.450 warga Palestina syahid, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Serangan tersebut telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut, di tengah kekurangan makanan dan air bersih. (T/B03/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

Rekomendasi untuk Anda