Washington, MINA – Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui penjualan rudal, dan senjata lainnya ke Maroko dengan nilai total $524,2 juta.
Pernyataan dari Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, mengatakan, penjualan itu akan meningkatkan kemampuan Maroko menghadapi ancaman saat ini, dan masa depan.
“Akan berkontribusi pada kemampuan Maroko untuk mendeteksi ancaman, dan mengendalikan perbatasannya, berkontribusi pada pemeliharaan stabilitas dan keamanan regional, namun tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut,” kata pernyataan itu seperti dikutip MEMO, Kamis (13/4).
Penjualan peralatan dan sistem militer dari AS, termasuk 18 peluncur sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS), 40 sistem rudal taktis tentara (ATACMS), 72 amunisi sistem peluncuran roket berpemandu ganda (GMLRS), sembilan kendaraan HMMWV dan 40 AGM- 154C joint standoff weapon (JSOW).
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Persetujuan tersebut menentukan Maroko sebagai negara Afrika Utara pertama yang mengakuisisi sistem militer HIMARS.
Saat ini, hanya Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA) yang memiliki sistem buatan Lockheed di antara negara-negara Arab.
Pembelian tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan interoperabilitas Angkatan Bersenjata Kerajaan dengan pasukan AS dan meningkatkan potensi kemitraan maritim Angkatan Udara Kerajaan Maroko, lapor Army Technology.
Penjualan sistem artileri bergerak HIMARS dilakukan saat Maroko semakin dekat ke Washington setelah penandatanganan Abraham Accords pada Desember 2020 yang menormalisasi hubungan Maroko dengan Israel.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Kemitraan kedua negara semakin cepat sejak saat itu, terutama di bidang peralatan militer (drone) dan keamanan siber. Perdagangan antara kedua negara meningkat 32 persen pada 2022, sementara jumlah turis Israel yang mengunjungi Maroko juga meningkat. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu